Sukses

Aksi penembakan di Gedung Parlemen Kanada Tekan Bursa Saham AS

Aksi penembakan di gedung parlemen Kanada dan harga minyak dunia tertekan membuat bursa saham Amerika Serikat melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat tertekan seiring ada aksi penembangan di gedung parlemen Kanada sehingga mempengaruhi pelaku pasar. Hal itu ditambah terhadap sektor saham energi yang melemah karena harga minyak.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 153,49 poin atau 0,92 persen ke level 16.461,32. Indeks saham S&P 500 turun 14,17 poin atau 0,73 persen menjadi 1.927,11. Diikuti indeks saham Nasdaq melemah 36,63 poin atau 0,83 persen menjadi 4.382,85.

Volume perdagangan saham tercatat sekitar 7 miliar saham di bursa saham AS di bawah rata-rata harian sekitar 8,3 miliar saham pada Oktober.

Penyerangan yang terjadi di gedung parlemen Kanada oleh seorang prajurit berdampak ke bursa saham. Hal itu membuat Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengeluarkan pernyataannya. Indeks saham Toronto pun turun 1,6 persen.

Tekanan terhadap bursa saham juga didorong dari sektor saham energi melemah. Sektor saham ini melemah 1,7 persen seiring harga minyak mendekati level US$ 80.

"Situasi di Ottawa membuat penurunan indeks saham semakin cepat. Ditambah dengan harga minyak sehingga membuat pelaku pasar khawatir dengan pertumbuhan ekonomi global. Jika penembakan Ottawa juga terkait terorisme dalam negeri maka itu memberatkan pasar," ujar John Canally, Chief Economic LPL Financial, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/10/2014).

Harga minyak melemah ditambah aksi penyerangan di Kanada mengimbangi beberapa berita ekonomi menggembirakan. Harga konsumen AS naik 0,1 persen pada September seiring biaya energi turun. Hal ini memberikan gambaran The Fed dapat mempertahakan suku bunga rendah seiring inflasi masih melemah.

Selain itu, sejumlah saham tertekan seperti Biogen dan Boeing Co. Saham Biogen turun 5,4 persen menjadi US$ 309,07. Sedangkan saham Boeing Co melemah 4,5 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan lebih tinggi dari perkiraan tetapi analis mengkhawatirkan biaya 787 Dreamliner.

Sementara itu, saham Yahoo naik 4,5 persen setelah melaporkan pendapatan lebih baik dari perkiraan. Hal ini diikuti dengan saham Broadcom naik 5,5 persen menjadi US$ 39,97. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini