Sukses

3 Risiko Pertumbuhan Ekonomi Global Menurut Sri Mulyani

Tahun ini, perekonomian dunia diprediksi tumbuh secara mengecawakan. Apa saja tiga risiko menakutkan yang menghantui perekonomian global?

Liputan6.com, Beijing - Tahun ini, perekonomian dunia diperkirakan bakal tumbuh mengecewakan. Salah satu pejabat senior Bank Dunia melaporkan, penurunan harga-harga komoditas, wabah Ebola dan ketidakpastian politik menjadi tiga risiko akan menghantui pertumbuhan ekonomi global.

"Gambaran ke depan telah berubah dan 2014 dapat berubah menjadi tahun yang mengecewakan bagi perekonomian global," ungkap Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan di acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2014 Finance Ministers Meeting seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (23/10/2014).

Pertumbuhan ekonomi global memang telah direvisi melemah tahun ini. Bank Dunia memprediksi laju pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya akan berada di level 2,6 persen, naik 0,2 persen saja dari tahun lalu.

"Anda tak perlu terkejut jika kami terus melakukan revisi pelemahan terhadap proyeksi kami khususnya pada 2015," ungkap Sri Mulyani.

Negara-negara eksportir komoditas akan merasakan gundangan akibat pelemahan harga-harga komoditas pada musim semi ini. Meski memang ini juga dapat membantu menyeimbangkan tekanan pembayaran di negara-negara importir pangan dan energi.

Indeks harga pangan Bank Dunia turun enam persen selama kuartal ketiga setelah stabil hampir enam bulan sebelumnya.

Risiko kedua yang disoroti Sri Mulyani adalah Ebola, kejutan yang tengah berlangsung di Afrika Barat.

Jika virus tersebut terus berkembang di tiga negara terparah dan menyebar ke area sekitarnya, dampak finansial yang harus ditanggung mencapai US$ 32,6 miliar pada akhir 2015. Jika ini terjadi, hasil analisa Bank Dunia memperlihatkan bahwa adanya bencana besar yang berpotensi melanda negara-negara tersebut.

"Penyebaran virus tersebut dapat berdampak negatif pada negara-negara berpendapatan rendah di Afrika yang pertumbuhannya semakin penting bagi ekonomi global," kata dia.

Sementara ketidakpastian politik di Timur Tengah dan Krisis di Ukraina juga diprediksi dapat berdampak pada aliran finansial, kegiatan ekonomi dan prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan terkait.

"Singkatnya, kami melihat pertumbuhan ekonomi global yang rapuh dengan sejumlah risiko-risiko besar yang mengancam," tandasnya.

Dia memintah para pembuat kebijakan di negara maju dan berkembang untuk melakukan reformasi guna meningkatkan fundamental perekonomiannya. Semua itu demi menghindari perlambatan ekonomi global lebih lanjut di  masa depan. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.