Sukses

Gerak IHSG Fluktuaktif di Awal Sesi Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 2,26 poin (0,04%) ke level 5.076,58 pada pra pembukaan perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham. Penguatan indeks saham ini terjadi di tengah bursa saham regional dan global tertekan.

Para pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (23/10/2014), IHSG hanya naik tipis 2,26 poin (0,04%) ke level 5.076,58. Indeks saham LQ45 naik 0,07 persen menjadi 863,46. Sebagian besar indeks saham menguat pada hari ini kecuali indeks saham DBX dan JII.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih berada di zona hijau tetapi penguatannya terbatas. IHSG hanya naik tipis 0,45 poin (0,01%) ke level 5.074,71. Indeks saham LQ45 turun 0,04 persen ke level 861,85. IHSG pun bergerak fluktuaktif bahkan sempat ke zona merah dengan melemah 1,7 poin ke level 5.072.

IHSG tertekan didorong dari 60 saham berada di zona merah. Sementara itu, hanya 48 saham menguat. 64 saham diam di tempat. IHSG berada di level tertinggi 5.077,37 dan terendah 5.071,96.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.689 kali dengan volume perdagangan saham 158,63 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 203 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham pertambangan naik 0,14 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,22 persen. Sektor saham industri dasar turun 0,49 persen.

Lalu disusul sektor saham aneka industri melemah 0,28 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,17 persen.
IHSG melemah ini ternyata dimanfaatkan investor asing untuk masuk ke bursa saham. Aksi beli investor asing baru sekitar Rp 6 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 7 miliar.

Sejumlah saham lapis kedua dan ketiga menjadi penggerak indeks saham dan juga top gainer. Saham ADMF naik 4,95 persen menjadi Rp 11.125 per saham, saham LTLS menguat 3,96 persen menjadi Rp 1.705 per saham, dan saham KPIG tergelincir 1,59 persen menjadi Rp 1.280 per saham.

Saham-saham yang jadi top losers pagi ini antara lain saham LPPF turun 1,56 persen menjadi Rp 15.750 per saham, saham INVS melemah 1,45 persen menjadi Rp 476 per saham, dan saham INDY turun 0,79 persen menjadi Rp 630 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, IHSG masih berpotensi menguat seiring sentimen pengumuman kabinet. Kemarin presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pengumuman kabinet karena diduga sebagian nama-nama calon menteri bermasalah oleh KPK.

Penundaan ini menunjukkan Jokowi berkeinginan membangun good governance yang baik. Di sisi lain, Jusuf Kalla (JK) mengindikasikan pengumuman menteri antara hari ini dan esok.

Sementara itu, rupiah melemah tipis ke level Rp 12.039 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini. Bursa saham Asia ikut melemah seiring pelemahan indeks saham S&P. Pasar juga mencermati data HSBC manufaktur China yang akan diumumkan pada pagi ini. Pasar mengharapkan HSBC manufaktur China dapat mencapai 50.2. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini