Sukses

Penundaan Pengumuman Nama Menteri Baru Pengaruhi Bursa?

Secara keseluruhan pergerakan rupiah dan bursa saham tidak seutuhnya tergantung dari kondisi politik

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menunda pengumuman jajaran menteri yang akan bergabung dalam kabinetnya. Menurut Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti, penundaan tersebut menimbulkan keraguan bagi ‎para investor di bursa saham terkait kesepakat politik yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Dengan adanya delay seperti ini, akhirnya menimbulkan tanda tanya di pasar, apa benar yang kemarin hasil kesepakatan politik itu bagus," katanya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Sebenarnya, secara keseluruhan pergerakan rupiah dan bursa saham tidak seutuhnya tergantung dari kondisi politik di dalam negeri, namun masih tergantung dari situasi ekonomi global.

Destry mengatakan kondisi dalam negeri terutama terkait pengumuman nama di jajaran menteri kabinet Presiden Jokowi‎ hanya sebagai sentimen pendukung melemahnya pergerakan pasar keuangan di Indonesia.

‎"Kalau saya lihat dengan kondsi seperti ini masih sulit menentukan rupiah akan berapa, kalau seperti ini rupiah sulit kembali ke level fundamental yang ada di kisaran Rp 11.500," tegasnya.

Oleh karena itu, Destry berharap kepada Jokowi untuk segera mengumumkan jajaran nama-nama yang akan membantu dirinya dalam kabinet pemerintahannya.

Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (23/10/2014) menunjukkan nilai tukar rupiahmelemah tipis ke level 12.034. Rupiah terkoreksi dari level 12.026 pada perdagangan sebelumnya.

Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,19 persen ke level 12.036 pada perdagangan pukul 10:05 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah juga tercatat dibuka melemah di level 12.027 per dolar AS.

Tak bergerak secara signifikan, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 12.027 - 12.040 per dolar AS.‎ (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.