Sukses

Tingkatkan Jumlah Penabung, Bank Mandiri Ingin Tiru Penjual Rokok

Bank Mandiri akan memaksimalkan layanan bank tanpa kantor (branchless banking) seperti apa yang diperintahkan oleh Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk dituntut untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat di Indonesia. Untuk itu, berbagai cara akan dilakukan oleh Bank pelat merah tersebut untuk memberikan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Salah satu cara yang akan diutamakan oleh Bank Mandiri adalah memaksimalkan layanan bank tanpa kantor (branchless banking) seperti apa yang diperintahkan oleh Bank Indonesia.

"Kantor bank di Indonesia hanya 30 ribuan kantor cabang, sementara Gudang Garam atau produsen rokok lainnya itu paling tidak mereka punya agen penjual rokok sekitar 300 ribuan. Kami akan lakukan seperti mereka lewat branchless banking," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Dengan jumlah agen rokok sebesar itu dibuktikan dengan banyaknya perokok di Indonesia yang mencapai 100 juta orang. Sementara jumlah pemilik buku tabungan hanya sekitar 60 juta dari seluruh penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa.

‎Dengan kata lain, meningkatkan inisiatif dan memaksimalkan ruang yang diberikan oleh Bank Indonesia akan menjadi potensi luar biasa bagi industri perbankan.

"Bayangin saja, kalau kita buka kantor cabang itu mesti ivestasinya besar, belum nanti ada standarnya, harus ada CCTV lah, apa lah, kan itu tidak gampang," tegas Budi.

Hanya saja Bank Mandiri hingga saat ini belum dapat mewujudkan keinginannya tersebut mengingat branchless banking belum memiliki landasan hukum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan masih bersifat pilot project.

"Sinkronisasi ini yang belum terjadi antara Bank Indonesia dengan OJK. Kita harap OJK bisa segera mengeluarkan regulasi mengenai pelaksanaan branchless bankin ini," tutup dia. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.