Sukses

Pasokan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Dijamin Aman

Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan batu bara untuk bahan bakar PLTU mulut tambang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan batu bara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku akan memprioritaskan pasokan batu bara dalam negeri ketimbang ekspor.

"Pada prinsipnya semua bisa dituntut negara untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM R. Sukhyar di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Sukhyar menuturkan, keterjaminan pasokan batu bara untuk sumber energi PLTU mulut tambang sempat menjadi kekhawatiran PT PLN (Persero). Penyebab timbulnya kekhawatiran PLN tersebut karena pengusaha lebih memilih ekspor batubara ketimbang memasok batu bara ke pembangkit. Menurut Sukhyar, hal tersebut tidak boleh terjadi.

"Tidak boleh dong. Ini yang kita tekankan ke pengusaha, tidak boleh begitu," tegas Sukhyar.

PLN sebelumnya memperkirakan kebutuhan batu bara untuk sektor kelistrikan sampai 2017 mencapai 100 juta ton per tahun. Jauh lebih banyak jika dibanding dengan tahun ini yang hanya 74 juta ton.

Kepala Divisi Batu Bara PLN, Helmi Najamudin menjelaskan, peningkatan kebutuhan batu bara tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah PLTU yang bersumber batu bara.

"Karena banyak PLTU yang beroperasi, 35 ribu Mega Watt selama 10 tahun ke depan. Jadi rata-rata 3.500 per tahun," tuturnya beberapa waktu lalu.

Helmi melanjutkan, konsumsi batu bara sampai akhir Agustus 2014 ini sudah mencapai 50 juta ton. Sedangkan perkiraan sampai akhir tahun nanti, konsumsi batu bara untuk kebutuhan PLTU mencapai 72 juta ton.

"Ada 74 PLTU ini bawah PLN Batu Bara tahun ini kebutuhannya 72 juta ton," terang dia.

Saat ini ada 62 persen dari energi listrik yang diproduksi PLN bersumber energi batu bara. Listrik yang diproduksi dari PLTU batu bara lebih murah harganya ketimbang listrik yang diproduksi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berbahan bakar minyak.

"karena murah 1 kilowatt (KW) minyak Rp 2.080 tapi kalau 1 Kwh diproduksi PLTU batu bara Rp 350 ribu," tutup Helmi. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.