Sukses

Tanggul Raksasa Bisa Cegah Banjir Hingga Tampung Air Minum

Pembangunan Tanggul Raksasa bukan saja bermanfaat untuk mencegah Jakarta tenggelam dari banjir tapi juga menampung air minum untuk Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Tanggul Raksasa atau dikenal dengan nama Giant Sea Wall bukan saja bermanfaat untuk mencegah Jakarta tenggelam dari banjir, tapi juga terintegrasi dengan pembuatan bendungan guna menampung ribuan meter kubik air baku.

"Nanti ada bendungan di lepas pantai atau tempat menampung air seluas 10 ribu hektare (ha)," ungkap Asisten Deputi Menteri Infrastruktur Sumber Daya Air Kemenko Perekonomian Purba Robert M. Sianipar kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Jumat (24/10/2014).

Proyek Tanggul Laut Garuda Raksasa yang masuk dalam National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) itu mengutamakan pembangunan dinding penahan banjir rob hingga 5 meter lebih.

"Tanggul setinggi itu diharapkan bisa mencegah Ibukota dari ancaman banjir laut. Jadi air laut juga nggak akan lari ke 13 sungai di Jakarta," jelas Robert.

Tanggul tersebut, lanjutnya juga sebagai pusat penampung air baku. Pasalnya defisit air minum telah memicu warga Jakarta menyedot air tanah menggunakan pompa air dengan kedalaman sampai 150 meter.

Namun dalam upaya itu, sambung Robert, pemerintah perlu mengintegrasikan proyek NCICD dari hulu sampai hilir. Di hulunya untuk penanganan banjir laut, dan air baku di hilirnya.

"Butuh kerjasama pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Banten karena perlu ada pembersihan sungai dari Sungai Citarum ke Jati Luhur sepanjang 77 km oleh Gubernur Jabar Ahmad Heriawan. Nah dari Jati Luhur ke sini juga perlu melibatkan pemprov Banten," terang dia.

Selain mengandalkan Tanggul Garuda Raksasa yang diperkirakan tuntas seluruhnya pada 2030, Robert mengaku, pemprov DKI Jakarta juga sedang mengejar normalisasi dan revitalisasi waduk Pluit serta telah membangun rumah pompa yang mampu menghasilkan 49 meter kubik air per detik. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini