Sukses

Kinerja Keuangan Emiten Bikin IHSG Jatuh 30 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 30,45 poin ke level 5.073 pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung fluktuaktif menjelang akhir pekan. Tekanan jual oleh investor asing dan respons negatif terhadap hasil laporan keuangan sejumlah emiten mempengaruhi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham,Jumat (25/10/2014), IHSG melemah 30,45 poin (0,60 persen) ke level 5.073. Indeks saham LQ45 turun 0,60 persen menjadi 862,55. Seluruh indeks saham acuan melemah pada hari ini.

IHSG dibuka melemah ke level 5.098 pada pra pembukaan perdagangan saham dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 5.103,51. IHSG berada di level tertinggi 5.107 dan terendah 5.062.

Ada sebanyak 190 saham melemah yang mendorong IHSG ke zona merah. Sementara itu, hanya 91 saham menguat. Adapun 80 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 182.515 kali dengan volume perdagangan saham 4,09 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,56 triliun. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 1,58 persen.

Sejumlah sektor saham tertekan antara lain sektor saham perdagangan turun 2,1 persen. Lalu sektor saham aneka industri tergelincir 1,16 persen dan sektor saham consumer goods melemah 0,81 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham perkebunan menjadi penggerak indeks dan top gainer hari ini. Saham AALI naik 3,18 persen menjadi Rp 20.300 per saham, saham SSMS mencatatkan kenaikan 2,56 persen menjadi Rp 1.200 per saham, dan saham SIMP naik 1,36 persen ke level Rp 745. Lalu saham SRIL menguat 6,2 persen ke level Rp 154 per saham dan saham CWOL menguat 1,69 persen ke level Rp 600 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham APLN turun 3,05 persen menjadi Rp 350 per saham, saham UNVR melemah 1,92 persen menjadi Rp 30.600 per saham, dan saham ASII turun 1,49 persen ke level Rp 6.600 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio utomo menuturkan, pelaku pasar merespons negatif terhadap sejumlah laporan keuangan kuartal III 2014 yang tidak sesuai harapan pelaku pasar. Hal itu ditambah aksi jual bersih yang dilakukan pelaku pasar juga menambah sentimen negatif ke bursa saham. Meski demikian, ia tidak khawatir dengan tekanan terhadap IHSG mengingat masih di atas level support.

"Beberapa laporan keuangan tidak bagus mulai dari Unilever, Bank Rakyat Indonesia dan Agung Podomoro. Direspons negatif pelaku pasar," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung menguat pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1 persen. Indeks saham Shanghai menguat 0,3 persen lalu diikuti indeks saham Australia menguat 0,6%. Akan tetapi, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,1 persen. Yang diikuti oleh indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,6 persen dan indeks saham Taipei melemah 1,2 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.