Sukses

Harga Emas Memudar di Akhir Pekan

Harga emas sempat pulih setelah menyusut pada Kamis bawah pekan lalu ke level US$ 1.232- US$ 1.233 per ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh ke posisi terendah dalam sepekan menjadi US$ 1.232,55 per ounce di akhir minggu inidi London. Ini terjadi usai permintaan akan logam mulia ini terkikis setelah terjadinya rebound pada ekuitas Amerika Serikat (AS) dan penguatan dolar.

Harga emas sempat pulih setelah menyusut pada Kamis bawah pekan lalu ke level US$ 1.232- US$ 1.233 per ounce.

Setelah data-data ekonomi AS dirilis, investor kembali menimbang investasi mereka seiring penguatan ekuitas dan kenaikan dolar di tengah permintaan emas yang turun.

"Risk appetite yang lebih besar dan inflasi yang rendah kemungkinan akan mempertahankan bullion  emas dalam waktu dekat," kata James Steel dari HSBC Bloomberg.

Penjualan emas berjangka secara volume tidak berbeda jauh dari rata-rata 100-hari.

SPDR Gold Trust (NYSEArca: GLD) mengeluarkan lebih dari 11 ton emas minggu ini sehingga total menjadi 749,87 ton, merupakan level terendah sejak akhir 2008.

Sementara penjualan emas dari negara konsumen terbesar kedua dunia yakni India, melonjak sekitar 20 persen di tengah musim festival, menurut seorang pejabat seniornya.

Lonjakan permintaan tercermin dalam kenaikan premi sebesar US$ 17- US$ 18 per ounce, dibandingkan pekan lalu sebesar US$ 12.

"Tahun ini harga yang rendah, sentimen yang baik dan kami memiliki pemerintahan yang stabil di tengah; semua ini meningkatkan penjualan membantu," kata Bachhraj Bamalwa, Direktur All India Gems dan Federasi Perdagangan Perhiasan. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas