Sukses

Jokowi-JK Digugat Pilih Menteri Bebas Kepentingan

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) ditagih benar-benar menetapkan susunan kabinet yang bersih, bebas kepentingan asing dan tak menganut paham neoliberalisme, terutama dalam kabinet ekonominya.

Dalam hal ini, Jokowi dituntut melaksanakan ajaran Trisakti yang digagas Soekarno dalam penentuan kabinetnya.

"Bagi kami, yang harus dilakukan Jokowi-JK tidak hanya membentuk kabinet yang bersih dari korupsi, tetapi kabinet harus bersih dari campur tangan asing dan anasir-anasir neoliberalisme," jelas Angga S Yusuf dari Front Nasional Marhaenis, Sabtu (25/10/2014).

Dia meminta Jokowi benar-benar melaksanakan janji menerapkan ajaran Trisakti yang dituangkan dalam visi-misinya, seperti disampaikan saat kampanye Pilpres 2014 lalu.

Dia menduga tarik ulur pengumuman Kabinet Jokowi-JK mencerminkan adanya kepentingan yang sulit dipungkiri. Bahkan, dinamika penyusunan Kabinet terasa sangat transaksional.

"Menurut KPK ada 15 calon menteri yang berpotensi tersangkut kasus korupsi. Dari 15 nama calon menteri yang bermasalah, ada 8 nama yang memiliki rapor merah. Dalam konteks ini, langkah Jokowi menyerahkan nama-nama calon menteri ke KPK patut didukung sepenuhnya," tambah dia.

Hal itu menunjukkan salah satu komitmen Presiden Jokowi dalam pemberantasan korupsi. Di satu sisi, hal itu merupakan upaya Presiden Jokowi untuk membentuk kabinet pemerintahan yang bersih. 

Tetapi di sisi lain, publik melihat adanya kekuatan besar yang ingin menghadang upaya Jokowi untuk membentuk Kabinet Kerja yang bersih, kompeten dan berintegritas tinggi. Jokowi dikepung oleh berbagai kelompok kepentingan yang ingin menggagalkan ajaran Trisakti.

Pihaknya pun mendukung sepenuhnya upaya Presiden Jokowi untuk menyingkirkan nama-nama calon menteri yang diduga kuat terlibat korupsi dan memiliki rapor merah.

Selain itu juga mendukung sepenuhnya hak prerogativ Presiden Jokowi untuk memilih calon menteri yang memahami secara benar ajaran Trisakti agar cita-cita untuk mewujudkan Trisakti dapat terwujud.(Sis/Nrm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini