Sukses

Ini Gurita Bisnis Menteri Perdagangan Rachmat Gobel

Rachmat Gobel merupakan pengusaha yang berhasil menjadi menteri perdagangan. Bagaimana ia membangun bisnisnya?

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya dari kalangan politikus, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) juga memasukkan nama sejumlah pengusaha ke dalam jajaran Kabinet Kerja yang dibentuknya. Adalah Rachmat Gobel, salah satu pengusaha yang berhasil menjadi menteri perdagangan.

Mengutip laman Forbes, Selasa (28/10/2014), Rachmat Gobel merupakan CEO Gobel Group yang membawahi sejumlah perusahaan di bidang manufaktur, perdagangan, jasa, logistik hingga hotel dan pangan.

Rachmat Gobel merupakan generasi kedua dari Dinasti Gobel yang merupakan pemilik grup raksasa National Gobel. Dia memang terkenal aktif menarik dan mempertahankan kepercayaan investor asing untuk membenamkan modal di usahanya.

Berbeda dengan anak lain, sejak sekolah dasar, Gobel memang telah dikenalkan pada perusahaan sang ayah beserta pengelolaannya. Tak heran, jika jiwa berbisnis tumbuh dan tertanam dalam dirinya.

Pada 1960, National Gobel membentuk kesepakatan dengan Panasonic Corporation  yang awalnya bernama Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. Panasonic merupakan salah satu perusahaan produsen barang elektronik paling unggul di dunia.

Sejak kesepakatan itu, Gobel Group pun menjadi rekan usaha gabungan Panasonic di Indonesia. Rachmat terkenal sangat berkomitmen dalam menjaga perusahaan warisan sang ayah bahkan di tengah masa krisis ekonomi.

Selain bergulat dengan Gobel Group, Rachmat juga memegang sejumlah posisi tinggi di perusahaan dan instansi lain. Ia pernah menjadi komisaris PT Smart Tbk. Ia juga menjabat menjadi wakil ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan wakil ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Lulusan ilmu perdagangan internasional University of Tokyo ini pernah ditunjuk menjadi anggota Komite Inovasi Nasional oleh mantan presiden Susilo Bambang Yuhoyono karena kehandalannya berbisnis.

Selama menjalankan bisnis, Rachmat sering mendapatkan penghargaan seperti Perekayasa Utama Kehormatan dalam Bidang Teknologi Manufaktur dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Bahkan pada 2011, dia pernah menerima Asian Productivity Organization Regional Award, unutk kontribusinya meningkatkan produktivitas sektor industri Indonesia di Asia. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.