Sukses

Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 267,94 Triliun

Komposisi jumlah penyaluran kredit BNI sebesar 75,3 persen dialokasikan untuk sektor business banking dan 19,4 persen untuk sektor konsumer.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 267,94 triliun pada kuartal III 2014. Nilai tersebut tumbuh 14,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengatakan, komposisi jumlah penyaluran tersebut sebesar 75,3 persen dialokasikan untuk sektor business banking dan 19,4 persen untuk sektor konsumer dan ritel.

Di business banking, distribusi kredit BNI mengarah kepada 8 sektor unggulan, antara lain sektor minyak, gas, dan pertambangan, informasi dan telekomunikasi, kimia, pertanian, makanan, ritel dan perdagangan besar, kelistrikan; dan sektor konstruksi.

Sedangkan sisi konsumer dan ritel, kredit BNI disalurkan kepada beberapa sektor utama, dimana kucuran untuk Kredit Pemilikan Rumah atau BNI Griya mendapatkan porsi terbesar yaitu 62,8 persen dari total kredit konsumer dan ritel BNI.

"Kucuran kredit kami pada tahun 2014 memang diarahkan pada inisiatif BNI untuk menjadi pionir pembiayaan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan meningkatkan ekspansi kredit pada sektor-sektor utama di setiap kawasannya," ujarnya saat Paparan Kinerja Keuangan BNI di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2014).

Meskipun penyaluran kredit cukup tinggi, BNI mampu menjaga likuiditasnya. Tercatat, loan to deposit ratio (LDR) BNI pada posisi 85,7 persen atau lebih tinggi sedikit dibandingkan kuartal III 2013 yang berada pada level 84,7 persen.

"LDR ini masih berada pada batas wajar sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI). Peningkatan kredit ini juga menunjukan upaya BNI untuk terus meningkatkan fungsi intermediasi," lanjutnya.

dari sisi kualitas kredit, BNI mampu melakukan perbaikan. Hal ini ditandai dengan menurunnya net non performing loan (NPL) dari 0,6 persen pada kuartal III 2013 menjadi 0,5 persen pada kuartal III 2014. Penurunan juga terjadi pada gross NPL dari 2,4 persen pada kuartal III 2013 menjadi 2,2 persen pada periode yang sama tahun ini.

"Sesuai dengan prinsip kehati-hatian, BNI juga meningkatkan coverage ratio dari 125,2 persen pada kuartal III 2013 menjadi 129 persen pada kuartal III tahun ini," imbuhnya.

Gatot juga mengungkapkan, BNI tetap mengutamakan penyaluran kredit di dalam negeri sehingga komposisi kredit dalam mata uang rupiah tetap lebih besar, yaitu mencapai 86 persen atau sama dengan Kuartal III 2013.

Pada saat yang sama, BNI tetap memperkuat bisnisnya di luar negeri sebagai salah satu bagian dari antisipasi terhadap berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu indikasinya adalah kredit untuk segmen Internasional yang meningkat 41,4 persen menjadi Rp 9,80 triliun pada Kuartal III 2014.

"Kami memandang, bank asal Indonesia seharusnya sudah memahami pasar di negara-negara ASEAN dari sekarang, bukan setelah berlakunya MEA," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini