Sukses

BBM Naik, Pemerintah Prioritaskan Kartu Sakti

pemerintah tengah mengkaji mengenai koreksi kebijakan dalam rangka mengendalikan neraca keuangan negara melalui penghematan subsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dianggap salah sasaran ke subsidi lainnya agar tepat sasaran. Subsidi yang dinilai tepat sasaran sudah diprogramkan oleh Presiden Joko Widodo.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, penghematan biaya akibat kenaikan harga BBM subsidi tersebut akan diprioritaskan untuk pembuatan tiga kartu program yang selama ini digadang-gadang oleh Joko Widodo yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.

"Kami tahu subsidi itu tidak tepat sasaran, jadi‎ nanti akan diarahkan ke yang lebih tepat dengan model perlindungan sosial melalui Kartu Sehat, Kartu Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera," kata Sifyan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Sofyan mengaku saat ini pemerintah tengah mengkaji mengenai koreksi kebijakan dalam rangka mengendalikan neraca keuangan negara melalui penghematan subsidi tersebut.

Untuk itu, Sofyan mengaku pemerintah mentargetkan koreksi kebijakan tersebut akan selesai sebelum penghujung tahun 2014. Dengan demikian kenaikan harga BBM hampir dapat dipastikan.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya telah menciptakan program jaminan sosial melalui kartu tersebut saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam implementasinya, Jokowi bisa dikatakan sukses untuk kemudian dia membawa program jaminan sosial tersebut ke dalam visi-misi saat mencalonkan diri sebagai Presiden RI ke-7.

Jokowi juga memastikan program jaminan sosial ini akan berbeda dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah sekarang melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Untuk menambah dana wewujudkan program tersebut, pemerintah diperkirakan akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 dengan besaran Rp 3000 per liter.

‎Adapun dengan peningkatan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3000 per liter, pemerintah akan mendapatkan penghematan subsidi sekitar US$3 miliar. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini