Sukses

Antisipasi Harga BBM Naik Picu IHSG Merosot 15 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 15,20 poin ke level5.058,58 pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kekhawatiran terhadap rencana bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve menaikkan suku bunga dan antisipasi harga BBM bersubsidi naik memberi tekanan ke IHSG pada hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (30/10/2014), IHSG melemah 15,20 poin (0,30 persen) ke level 5.058,584. Indeks saham LQ45 melemah 0,37 persen ke level 860,29. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada hari ini.

Sejak pra pembukaan perdagangan saham, IHSG cenderung tertekan. Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 2 poin ke level 5.072,90. Level tertinggi IHSG di kisaran 5.076,28 dan terendah 5.032,37.

IHSG melemah ini didorong dari 169 saham melemah. Sementara itu, 120 saham berada di zona hijau. Sedangkan 85 saham diam di tempat.
Sebagian besar sektor saham melemah pada hari ini kecuali sektor saham perkebunan naik 3,37 persen dan sektor saham tambang menguat 0,06 persen. Sektor saham aneka industri naik tipis 0,18 persen serta sektor saham konstruksi mendaki 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham perdagangan melemah 0,12 persen, sektor saham industri dasar tergelincir 1,15 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,71 persen.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada hari ini. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 7,70 triliun dengan volume perdagangan saham sektiar 4,71 miliar saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 198.027 kali. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal jual saham sekitar Rp 300 miliar.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, indeks saham Dow Jones melemah menyeret IHSG ke zona merah. Rencana bank sentral AS akan menaikkan suku bunga bila kondisi ekonominya membaik memberikan tekanan ke IHSG. Akan tetapi, koreksi IHSG ini masih wajar karena masih berada di atas support di kisaran 5.040-5.045.

Selain itu, pelaku pasar mengantisipasi harga BBM bersubsidi naik juga mempengaruhi gerak IHSG. Namun menurut Satrio, sentimen itu tidak terlalu berdampak signifikan. Satrio menambahkan, laporan keuangan sejumlah emiten di atas harapan terutama PT Astra Agro Lestari Tbk membuat pelaku pasar memburu saham-saham perkebunan.

Saham-saham perkebunan catatkan top gainer dan jadi penggerak indeks saham hari ini. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk naik 9,13 persen menjadi Rp 23.000, saham LSIP naik 3,99 persen menjadi Rp 1.955 per saham, dan saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk menguat 2,07 persen menjadi Rp 1.235 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan hari ini antara lain saham ITMG melemah 4,35 persen menjadi Rp 20.900 per saham, saham EXCL turun 3,2 persen menjadi Rp 5.300 per saham, dan saham BBCA melemah 2,8 persen menjadi Rp 13.000 per saham.

Bursa saham Asia pun cenderung variatif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen. Lalu diikuti indeks saham Shanghai menguat 0,1 persen, indeks saham Sydney mendaki 0,5 persen, dan indeks saham Mumbai naik 0,3 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,5 persen. Lalu diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,3 persen dan indeks saham Taipei turun 0,4 persen.

Transaksi di Pasar Nego

Transaksi perdagangan saham cukup besar hari ini disumbangkan dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di pasar negosiasi. Saham BBCA ditransaksikan di level harga Rp 13.087 per saham. Frekuensi perdagangan saham lima kali. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 3,3 triliun. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.