Sukses

Defisit Listrik, Sumsel Gelap Gulita Selama 6 Hari

Sumatera Selatan dihantui mati lampu selama enam hari akibat defisit pasokan listrik.

Liputan6.com, Palembang - Sumatera Selatan dihantui mati lampu selama enam hari akibat defisit pasokan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) sebesar 100 megawatt (MW). Pemadaman listrik berlangsung sejak 28 Oktober dan akan terjadi hingga dua hari ke depan.

Menurut Deputi Manager Hukum dan Humas PLN WS2JB Lilik Hendro Purnomo, adanya gangguan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) AGP Borang, dan ketidak siapan cadangan listrik pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) LM 2000 serta sewa pembangkit 120 MW membuat pemadaman bergilir dilakukan. Pembangkit tersebut tidak dapat beroperasi karena terhentinya pasokan gas sejak dua minggu lalu.

"Ini juga mengganggu distribusi air minum PDAM Tirta Musi. Namun pemadaman bergilir di wilayah Palembang dan Sekayu, harus dilakukan, sampai pembangkitnya normal kembali," katanya kepada Liputan6.com, di Palembang, Jumat (31/10/2014).

Defisit daya hingga 100 MW, membuat pihaknya harus melakukan pemadaman saat siang hari sebesar 80 MW dan malam hari 100 MW.

"Pemadaman akan terus berlangsung jika kondisi pembangkit belum berjalan normal. Mudah-mudahan, dalam waktu 1 sampai 2 hari ke depan, kondisinya bisa normal kembali," jelasnya.

Selain pemadaman listrik, khusus Palembang akan mengalami kesulitan air. Pasalnya, pompa air PT Tirta Musi Palembang tidak akan beroperasi jika tegangan listrik menurun.

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang Cik Mit, akibat gangguan listrik yang terjadi, lima unit pelayanan tidak dapat mendistribusikan air ke pelanggan PDAM Tirta Musi. Beberapa unit tersebut yakni unit Rambutan, unit KM 4, unit 3 Ilir, unit Sako, dan unit Kalidoni.

Di unit Rambutan seluruh pelanggan atau sebanyak 34.950 pelanggan akan mengalami dampak pemadaman, unit KM 4 sebanyak 2.500 pelanggan, unit 3 Ilir sebanyak 31.477 pelanggan, unit Sako 13 ribu pelanggan, serta unit Kalidoni sebanyak 27.065 pelanggan.

"Seringnya PLN melakukan pemeliharaan dan juga turunnya tegangan yang mengganggu operasional mesin kita, musim kemarau seperti ini juga mempengaruhi aliran air bersih dari kita ke rumah pelanggan," ujarnya. (Ajeng Resti/Ndw)
    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.