Sukses

Harga BBM Segera Naik, Pertamina Amankan Pasokan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, PT Pertamina (Persero) sudah melaporkan pasokan BBM terbaru pada jajarannya

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan November, isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin santer terdengar seperti yang semula dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi isu tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Sudirman Said mengatakan, PT Pertamina (Persero) sudah melaporkan pasokan BBM terbaru pada jajarannya guna memastikan tidak ada kelangkaan menjelang kenaikan harga BBM.

"Pertamina sudah lapor kemarin, mereka sudah bekerja, mengecek pasokan di sejumlah titik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Dia menerangkan, kekurangan pasokan sementara setelah kenaikan harga BBM merupakan hal yang biasa terjadi. Sudirman yakin,  kelangkaan usai kenaikan harga BBM biasanya tak berlangsung lama.

"Itu kan psikologis saja, cuma sebentar. Semoga aman tidak ada masalah," pungkasnya.

Sudirman menerangkan, penyesuaian harga BBM perlu dilakukan mengingat kini subsidi BBM telah mencapai Rp 1.300 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan subsidi untuk kesejahteraan yang berada di kisaran Rp 600 triliun.

Kementerian ESDM kini tengah berupaya menggeser subsidi konsumtif menjadi produktif.

"Jadi subsidinya tidak dibakar, tapi dipakai untuk membangun jalan, jembatan, puskesmas," tandasnya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelumnya memastikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal dilakukan sebelum 1 Januari  2015. Bambang juga menambahkan, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM ketika masyarakat sudah terlindungi. Oleh karena itu, 7 November mendatang pemerintah akan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.

"Pokoknya kita fokus pada program perlindungan sosial yang tepat sasaran. Itu yang kita bicarakan," imbuhnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.