Sukses

Inflasi Oktober Naik, Nilai Tukar Rupiah Jadi Lesu

Data ekonomi yang tidak terlalu positif dapat membuat nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Oktober 2014 mencapai 0,47 persen, atau lebih tinggi dari bulan September 0,27 persen. Alhasil, data ekonomi yang tidak terlalu positif tersebut membuat nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya.

Data valuta asing Bloomberg, Selasa (4/11/2014) menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,13 persen ke level 12.124 per dolar AS pada perdagangan pukul 10.02 waktu Jakarta. Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga dibuka melemah di level 12.135 per dolar AS.

Hingga menjelang siang, rupiah masih berfluktuasi melemah dan bergerak di kisaran 12.117 - 12.151 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 12.130 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan pelemahan dari perdagangan sebelumnya di level 12.105 per dolar AS.

Ekonom Bank Saudara Rully Nova menjelaskan, para pelaku pasar tengah menanti serangkaian data-data ekonomi Indonesia termasuk nilai inflasi. Selain itu pengumuman penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) juga ikut menjadi perhatian para pelaku pasar.

"Pekan ini para pelaku pasar melakukan antisipasi terhadap sejumlah pengumuman data ekonomi Indonesia termasuk inflasi, neraca transaksi berjalan, neraca perdagangan," terangnya saat dihubungi Liputan6.com.

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini menurut Rully, membutuhkan upaya-upaya yang luar biasa.

Sementara untuk sepekan ke depan, Rully memprediksi nilai tukar rupiah akan bertengger di kisaran 12.000-12.200 per dolar AS. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini