Sukses

Dapat Dana Rp 2,44 Triliun, Blue Bird Bakal Lunasi Utang

Dana hasil IPO, kata Direktur Keuangan Blue Bird Robert R Rerimasie, akan dialokasikan untuk belanja modal sebesar 46,96 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Operator taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 2,44 triliun dari penawaran saham perdana  atau Innitial Public Offering (IPO). Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk memacu pertumbuhan kinerja perseroan.

Direktur Utama Blue Bird, Purnomo Prawiro mengungkapkan, perseroan melepas 376,5 juta lembar saham atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh setelah penawaran umum perdananya. Sedangkan harga lembar per saham Rp 6.500.

"Total dana yang dihimpun perseroan Rp 2,44 triliun. Pencatatan saham dilakukan setelah Blue Bird mendapatkan surat pernyataan efektif untuk go public," kata dia saat melantai untuk pertama kalinya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Dana hasil IPO, kata Direktur Keuangan Blue Bird Robert R Rerimasie, akan dialokasikan untuk belanja modal sebesar 46,96 persen seperti penambahan armada dan pembelian pool yang menjadi sumber pertumbuhan perseroan. Sisanya 53,04 persen untuk melunasi utang.

"Kebijakan dari awal kami memang ingin membayar utang demi kesehatan keuangan perusahaan, yang porsinya dikurangi anggaran working capital karena bisa dibiayai dari fasilitas bank yang sudah ada," jelasnya.

Sekadar catatan, perusahaan transportasi penumpang dan jasa angkutan darat ini membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,92 triliun per 31 Desember 2013. Angka itu naik dari posisi yang sama sebelumnya 2011 sebesar Rp 2,56 triliun. Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 23,7 persen.

Dari sisi industri, lanjut Robert Euromonitor memperkirakan pasar layanan taksi di Indonesia diukur dari Nilai Konsumsi Konsumen akan tumbuh pada CAGR sebesar 16,4 persen menjadi Rp 12,9 triliun untuk periode proyeksi pada 2016.

"Dengan kinerja positif, prospek industri ini sangat menjanjikan dengan dukungan seluruh pihak," cetus Robert.

Sebelumnya, di hari pertama perdagangan sahamnya (5/11/2014), harga saham BIRD tercatat positif. Dibuka dengan harga Rp 7.100 dan tertinggi Rp 7.200. Sedangkan harga terdendah Rp 7.500 per lembar saham.

Total frekuensi sebanyak 73 dan transaksi volume 2.700 lembar saham. Saat ini harga saham sudah menyentuh Rp 8.100 per lembar saham. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini