Penyerapan Tenaga Kerja Berpendidikan Tinggi Merosot

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, penyerapan tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi mengalami penurunan dibanding yang mengecap pendidikan rendah. Pekerja berlatar belakang Diploma dan Universitas hanya sekira 11,22 juta orang pada posisi Agustus 2014.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, pekerja berpendidikan tinggi merosot dari 10,14 persen di Agustus 2013 menjadi 9,79 persen di periode yang sama tahun ini. Sedangkan jumlah pekerja pada bulan kedelapan ini sebanyak 114,63 juta orang yang aktif dalam perekonomian.

"Pekerja pendidikan Diploma dan Universitas cuma 11,2 juta orang atau 9,79 persen," kata dia kepada wartawan saat Paparan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Dibanding Agustus 2013 yang mencapai 9,35 persen, realisasi penyerapan tenaga kerja berpendidikan tinggi di Agustus ini mengalami peningkatan.

Sementara porsi pekerja yang mengecap bangku sekolah SMP dan SD atau tidak tamat SD, tambah Suryamin masih mendominasi angkatan kerja Indonesia. Tercatat ada 74,3 juta orang atau 64,83 persen di periode Agustus ini.

"Kalau Agustus 2013, prosentase pekerja berpendidikan rendah 65,95 persen, lalu Februari 2014 menurun 64,63 persen dan kembali naik menjadi 64,83 persen di Agustus 2014," sambungnya.

Sedangkan porsi pekerja berpendidikan menengah yakni SMA mengalami loncat dari 25,23 persen di Februari 2014 menjadi 25,39 persen di Agustus lalu dengan angka 29,10 juta orang. Jika dilihat realisasi Agustus 2013, prosentase pekerja berpendidikan SMA sebanuak 24,70 persen. (Fik/Gdn)