Sukses

Indosat Incar Dana Rp 9 Triliun dari Surat Utang

Perseroan akan mengincar dana Rp 2,2 triliun dari hasil penawaran obligasi berkelanjutan tahap pertama tahun 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mengincar dana sebesar Rp 9 triliun dari penerbitan surat utang/obligasi yang masuk dalam penawaran obligasi berkelanjutan I tahun 2014. Tak hanya itu, perusahaan telekomunikasi ini juga terbitkan sukuk senilai Rp 1 triliun.

Pada tahap pertama, perseroan akan menerbitkan dan menawarkan obligasi sebesar Rp 2,2 triliun. Perseroan juga menawarkan sukuk senilai Rp 300 miliar. Kupon bunga yang ditawarkan atara 9 persen-10,85 persen. Demikian mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan, Kamis (6/11/2014).

Dana hasil penawaran obligasi berkelanjutan digunakan untuk pelunasan sebagian atau refinancing pinjaman dari BCA senilai Rp 1,5 triliun, pinjaman BNI sebesar Rp 700 miliar, dan Bank of Tokyo Mitsubishi sebesar Rp 250 miliar.

Selain itu, perseroan juga akan membayar lisensi jaringan kepada pemerintah sekitar 18 persen yaitu biaya hak penggunaan izin pita spektrum frekuensi radio penyelenggara jaringan bergerak seluler di pita frekuensi radio 800 MHz, 900 MHz, dan 1.800 MHz. Hasil dana penawaran sukuk juga untuk membayar lisensi jaringan tersebut.

Obligasi ini terdiri dari empat seri antara lain seri A berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi, seri B berjangka waktu lima tahun. Selain itu, seri C berjangka waktu tujuh tahun dan seri D berjangka waktu 10 tahun.

Untuk sukuk terdiri dari tiga seri seri antara lain seri A berjangka waktu tiga tahun, seri B berjangka waktu lima tahun, dan seri C berjangka waktu tujuh tahun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia telah memberikan peringkat AAA (idn) untuk obligasi dan AAA (idn) syariah untuk sukuk ijarah.

Dalam aksi korporasi ini perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi penawaran obligasi dan sukuk Indosat.

Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Untuk jadwal sementara penawaran antara lain masa penawaran awal pada 6-20 November 2014, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan didapat pada 2 Desember 2014.

Untuk masa penawaran umum pada 3-5 Desember 2014, penjatahan pada 6 Desember 2014, distribusi pada 10 Desember 2014, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Desember 2014. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.