Sukses

Wali Kota Solo Tolak Harga BBM Bersubsidi Naik

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengusulkan agar presiden Jokowi memberantas mafia migas sebelum menaikkan harga BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Solo - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menyatakan akan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Mantan wakil Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo itu, bahkan mengaku siap turun ke jalan memimpin aksi demo jika BBM dinaikkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Rudy yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo itu menyatakan sebaiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberantas mafia migas terlebih dahulu daripada harus menaikkan BBM bersubsidi saat ini. Jika mafia migas itu sudah diberantas, maka akan diketahui apakah subsidi BBM itu membebani anggaran negara.

"Saya memberikan masukan kepada beliau Pak Presiden, sebaiknya selesaikan dulu pemberantasan mafia migas. Jika sudah diberantas, maka bisa dihitung kembali apakah anggaran subsidi ini memang merugikan negara, " ungkap Rudy yang pernah menjadi Wakil Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo itu.

Jika hasil kalkulasi itu menunjukkan subsidi BBM merugikan negara maka kenaikan BBM tak akan terhindarkan. Namun, jika ingin menaikkan BBM, Rudy menyarankan lebih baik dibebankan kepada pemilik kendaraan roda empat.

"Kalau mau menaikkan BBM sebaiknya diberlakukan untuk pengguna mobil. Karena mereka lebih sejahtera dibanding para pengguna sepeda motor, " tutur dia ketika ditemui di rumah dinas Wali kota, Loji Gandrung, Jumat (7/11/2014).

Rudy mengakui, jika BBM bersubsidi dinaikkan sekarang, ia akan turun ke jalan memimpin demo kenaikan BBM. Menurutnya sikapnya ini bukanlah sebagai respons kebencian kepada Jokowi. Tetapi sikapnya ini merupakan masukan untuk Jokowi.

"Kalau dalam peribahasa Jawa itu, tego lorone, ora tego patine (tega sakitnya, tetapi nggak tega akan kematiannya). Ya, saya itu sudah enam tahun bersama beliau. Jadi saya nggak tega jika beliau dihujat ataupun karakternya dibunuh. Makanya respons saya ini sebagai masukan untuk beliau, " ungkap Rudy. (Reza Kuncoro/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.