Sukses

Industri Kreatif Yogyakarta Mulai Dilirik Investor Asing

Sejauh ini, ekonomi kreatif di Yogyakarta bahkan telah menjadi sasaran penanaman modal para investor asing

Liputan6.com, Jakarta - Pesona industri pariwisata dan ekonomi kreatif Yogyakarta ternyata mampu menarik minat para investor asing. Sejauh ini, sektor infrastruktur pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta bahkan telah menjadi sasaran penanaman modal para investor asing khususnya yang tergabung dalam kelompok 20-20 Investment Association.

Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia di Yogyakarta menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. "Industri kreatif dan pariwisata tumbuh dengan grafik yang cemerlang di Yogyakarta. Perusahaan game developer top dunia semacam Gameloft saja berani membuka kantornya di Yogyakarta," terang Juru bicara 20-20 Investment Association, Tom Lembong, Sabtu (8/11/2014).

Itu dapat terjadi lantaran ketersediaan dan kualitas SDM di Yogyakarta cukup mumpuni dan prospektif untuk pengembangan bisnis. Bahkan di bidang teknologi, Yogyakarta juga memiliki para programmer handal dan cemerlang.

Tak hanya itu, para peretas sistem berkapabilitas tinggi juga banyak berasal dari kota tersebut. "Ada semacam karunia tersembunyi di Yogyakarta ini sehingga Gameloft berani tanam modal di sini," kata Tom.

Diakuinya, perhatian investor selama ini lebih banyak terpusat ke Bali dan Jakarta sehingga mereka tidak melihat tingginya potensi di kota lain seperti Yogyakarta. Padahal, Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata Tanah Air.

Belajar dari Gameloft, sistem perizinan dari pemerintah daerah menurutnya terbilang relatif mudah di samping adanya dukungan dari masyarakat. Selain itu, faktor keamanan dan keselamatan di kawasan tersebut juga masih terbilang cukup kondusif dan tidak menghambat laju investasi.

Sebelumnya, Gameloft Indonesia memang telah membenamkan modal senilai US$ 1 juta untuk membuka kantor cabang di Yogyakarta. Dalam kesempatan terpisah Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam IX mengatakan Yogyakarta sangat terbuka pada berbagai investasi. Dia juga mendukung hadirnya para investor di Yogyakarta.

Sekadar informasi, kelompok 20-20 Investment Association merupakan lembaga non-profit yang berdiri sejak 1992. Anggotanya terdiri dari lebih 30 organisasi pengelola dana dari beberapa negara di Eropa, Asia dan Amerika seperti Kanada, Korea, Selandia Baru dan beberapa negara lain. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.