Sukses

Dana Investor Asing di Bursa Capai Rp 45,27 Triliun

Investor asing sempat menarik dananya keluar dari pasar modal Indonesia pada 2013 dengan nilai Rp 20,64 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2014 ini, investor asing ternyata masih tetap melirik Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi. Hal tersebut terlihat dari perkembangan dana asing yang masuk di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group 2 BEI, Umi Kulsum menjelaskan, investasi asing terus menanamkan dananya setiap tahun di Indonesia baik melalui sektor riil sampai pasar modal.

Di pasar modal sendiri, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia dalam beberapa  tahun terakhir mencatatkan kenaikan yang signifikan.

Pada 2010, total aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia tercatat mencapai Rp 85,77 triliun. Investor asing memang sempat menarik kembali dananya keluar dari pasar modal Indonesia di 2013 dengan jumlah Rp 20,64  triliun untuk merealisasikan keuntungan.

"Namun sejak awal tahun ini sampai dengan 31 Oktober 2014, aliran dana investor asing mencatatkan rekor baru senilai Rp 45,27 triliun," jelasnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2014).

Umi melanjutkan, salah satu langkah yang dilakukan oleh BEI selama ini untuk meningkatnya jumlah dana asing yang masuk tersebut adalah menambah varian produk di pasar modal. Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia.

Sejak 1995 sampai dengan per 31 Oktober 2014 jumlah perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI telah meningkat lebih dari dua kali lipat.

Jika pada 1995 silam jumlah emiten di BEI baru mencapai 238 emiten, di tahun ini jumlahnya sudah mencapai 501 emiten. Emiten terakhir yang melantai di Bursa adalah PT Blue Bird Tbk (BIRD). Emiten ini resmi melantai pada Rabu (5/11/2014) kemarin.

Harga saham operator taksi tersebut tercatat positif karena naik menjadi Rp 7.200 atau 10,7 persen dari harga penawaran perdana Rp 6.500 per saham. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.