Sukses

Batam Dapat Tambahan Listrik 27 MW

Biaya investasi penambahan kapasitas pembangkit listrik milik Medco di Batam sebesar US$ 55,5 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Power Indonesia (MPI)  meresmikan proyek penambahan chiller dan combined cycle di Panaran Batam.  Dengan penambahan tersebut, wilayah Batam mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 27 Mega Watt (MW).

Head of Corporate Counsel Medco Energy Ibnu Nurzaman mengatakan, melalui anak perusahaan mereka di Batam, yakni PT Mitra Energi Batam (MEB), Medco Energy telah meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) MEB Unit 1 dan MEB Unit 2 menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) MEB.

Peningkatan kapasitas tersebut setelah mereka penyelesaian MEB Add On CCPP sebesar 21 MW dan Chiller sebesar 6 MW sehingga menambah kapasitas PLTG MEB Unit 1 dan 2 yang semula 56 MW menjadi PLTGU MEB dengan total kapasitas sebesar 83 MW.

"Sebagai perwujudan komitmen Medco Power Indonesia untuk terus mendukung pembangunan nasional, khususnya di bidang ketenagalistrikan dengan penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan," kata Ibnu, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (9/11/2014).

Dengan pemanfaatan Siklus kombinasi antara siklus PLTG dan siklus Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di PLTGU MEB ini akan menaikkan tingkat efisensi pembangkit yang optimal di dalam Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik.

Pemanfaataan gas buang pada siklus PLTG, yang masih mempunyai suhu 500 derajat celsius, untuk menghasilkan uap melalui fasilitas produksi uap atau Heat Recovery Steam Generator (HRSG).

"Uap ini selanjutnya dialirkan ke turbin uap guna menghasilkan tambahan kapasitas pembangit listrik sebesar 21 MW," tuturnya.

Upaya peningkatan efisiensi tanpa penambahan bahan bakar Gas juga dilakukan dengan mengupayakan suhu udara masuk ke dalam Turbin Gas menjadi lebih dingin dari udara luar.

Upaya ini dilakukan dengan cara memasang Sistem Pendingin atau sering disebut Turbine Inlet Air Cooling (TIAC) System, yaitu udara masuk yang semula mempunyai suhu yang sama dengan udara luar sekitar 29O – 32O C menjadi lebih dingin, sekitar 15O – 19O C.

"Dengan kondisi udara masuk Turbin Gas yang lebih dingin akan meningkatkan kapasitas pembangkit sebesar 6 MW," ungkapnya.

Kedua upaya peningkatan efisiensi tersebut diatas maka secara total telah terjadi peningkatan kapasitas pembangkitan dengan adanya TIAC dan Steam Turbine Generator (STG) sebesar 27 MW, Chiller sebesar 6 MW dan Add on Combined Cycle sebesar 22 MW tanpa menambah bahan bakar gas.

"Biaya investasi ini sebesar US$ 55,5 juta, pendanaan ini diperoleh dari para Pemegang Saham serta dana pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini