Sukses

Dolar dan Bursa Saham AS Perkasa, Harga Emas Merosot

Liputan6.com, Chicago - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dipicu dolar dan bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat.

Harga kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$ 10 (0,85 persen) menjadi US$ 1.159,8 per troy ounce. Untuk perak pengiriman Desember melemah 4 sen (0,39 persen) menjadi US$ 15,67 per troy ounce. Sejumlah analis menilai, harga emas dapat kembali jatuh di bawah US$ 1.000 per troy ounce.

Harga emas jatuh ini didorong dari bursa saham AS yang positif di awal pekan. Indeks saham S&P 500 naik 0,31 persen. Penguatan diikuti indeks saham Dow Jones menguat 0,1 persen. Sementara itu, indeks Dolar yang mengukur mata uang AS terhadap mata uang lainnya juga menguat 0,31 persen.

Pada akhir pekan lalu, emas bergerak reli seiring data ekonomi menunjukkan kalau AS telah menciptakan lapangan pekerjaan lebih sedikit dari yang diharapkan pada Oktober.

Commerzbank menilai, volatilitas harga emas dapat melonjak pada akhir bulan dengan dipengaruhi pemilihan di Swis. Hasil pemungutan memutuskan apakah bank nasional Swiss akan menahan asetnya sekitar 20 persen di logam mulia. Bila hasil pemungutan suara kebanyakan memilih mengumpulkan emas lebih besar maka membuat harga emas semakin tertekan.

"Pasar menganggap tidak mungkin permohonan akan berhasil. Akibatnya reaksi pasar sudah diantisipasi jika referendum berlalu," ujar Analis Carsten Fritsch seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (11/11/2014).

Sementara itu, UBS juga memangkas prediksi untuk harga logam emas dari target harga US$ 1.250 menjadi US$ 1.180 per troy ounce untuk jangka pendek. Akan tetapi, prediksi harga emas dalam tiga bulan tidak berubah tetap di level US$ 1.200. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini