Sukses

Jokowi Pidato di Depan CEO Dunia, Investasi RI Laris Manis

Pidato tersebut diyakini mampu menarik investasi dalam maupun luar negeri untuk bersama membangun infrastruktur di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan menjadi pemberi materi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Beijing China. Pada kesempatan ini Jokowi menawarkan sejumlahpeluang investasi kepada para CEO dunia.

Pidato tersebut diyakini mampu menarik investasi dalam maupun luar negeri untuk bersama membangun infrastruktur di Tanah Air. Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, Indonesia akan menggarap proyek-proyek pembangunan infrastruktur, seperti 24 pelabuhan, tol laut, dan sebagainya.

"Ada infrastruktur yang memang dilakukan pemerintah karena nggak mungkin dikasih ke investor, seperti irigasi. Tapi kalau pelabuhan, jalan bisa dikerjakan swasta asal jangan merugikan kepentingan jangka panjang kita. Jadi forum (APEC) itu bisa membuka peluang kita ke pengusaha dunia," paparnya di Jakarta, seperti dikutip Rabu (12/11/2014).

Selain membujuk pemimpin perusahaan raksasa dunia untuk membenamkan modal di Indonesia, Jokowi pun berjanji memangkas proses perizinan investasi yang selama ini banyak dikeluhkan investor.

"Perizinan investasi mau dibikin satu pintu dan Badan Koordinasi Penanaman Modal menjadi sentral proses perizinan menjadi 15 hari bisa keluar. Sebelumnya proses izin dari 60 hari, 2 tahun sampai 3 tahun," ujar dia.

Andrinof mengaku, banyak investor tertarik untuk investasi baru maupun ekspansi di Indonesia. Hal ini sebagai keyakinan penanam modal terhadap potensi Indonesia baik dari dalam maupun luar negeri.

"Wah banyak investor yang tertarik, nggak bisa dihitung. Yang pasti kedatangan Duta Besar dan Kepala Negara ke sini melihat Indonesia sekarang lebih menjanjikan, misalnya untuk pembangunan jalan, pelabuhan, pembangkit listrik dan sebagainya," papar dia.

Sebagai contoh, kata Andrinof, pemerintah berencana membangun pelabuhan laut terintegrasi dengan seluruh infrastruktur terkait yang mampu menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia.

"Investasi pelabuhan terintegrasi belum saya itung, karena tergantung pelabuhannya di mana, kedalaman lautnya berapa, ada variabel cost-nya," cetus dia. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini