Sukses

Menko Maritim Pamer Proyek Jokowi di Depan Pengusaha AS

Beberapa proyek unggulan Jokowi yang akan menarik investasi asing, mulai dari pembangunan tol laut, kereta api, sampai pembangkit listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat beberapa proyek unggulan yang akan menarik investasi asing, mulai dari pembangunan tol laut, kereta api, sampai pembangkit listrik di Indonesia. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan datang dari penanam modal asal Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Indroyono Soesilo mengungkapkan, pemerintah ingin membangun tol laut yang menghubungkan 24 pelabuhan dari Medan-Sorong. Selain itu, menggarap proyek pembangunan kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, serta membangun pembangkit listrik.

Lebih jauh dia menjelaskan, pemerintah akan membangun dan mengembangkan 24 pelabuhan di Indonesia, dari pelabuhan Belawan, Medan lalu ke Jakarta, Surabaya, Makassar dan Sorong untuk memperkuat konektivitas Indonesia dalam satu negara kepulauan besar.

"Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi contoh. Karena 2009 baru melayani 3,6 juta pelayaran per tahun dan akan membludak menjadi 50 juta pelayaran per tahun di 2017," ujar dia dalam acara US-Indonesia Investor Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Menghubungkan konektivitas melalui pelabuhan, tambah Indroyono, Indonesia membutuhkan investasi sedikitnya US$ 6,8 miliar-US$ 7 miliar. "Sudah banyak investor yang menemui Presiden," ucapnya.

Proyek selanjutnya, kata dia, pembangunan jalur kereta api menjadi tiga kali lipat dalam waktu lima tahun mendatang dari yang saat ini beroperasi sepanjang 5.500 kilometer. Sebagian besar jalur kereta api eksisting ini berada di Pulau Jawa.

"Dan kami ingin membangunnya di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Ini peluang kedua bagi Anda (pelaku bisnis AS)," tegas Indroyono.

Sementara proyek lain, diakui dia, terkait pembangunan pembangkit listrik. Pemerintah Indonesia berencana menambah produksi listrik hingga 35 ribu megawatt (MW) dan akan melanjutkan pengembangan energi terbarukan seperti panas bumi yang dilakukan Chevron.

"Di Jawa produksi listriknya 23 ribu MW atau tumbuh 7 persen per tahun. Dan butuh tambahan 1.800 MW per tahun. Kalau nggak berhasil, 4-5 tahun ke depan akan ada pemadaman total di Jawa. Jadi harus meningkatkan daya listrik di Indonesia," jelas dia.

Dalam menggenjot investasi, Indroyono menyatakan, pemerintah berjanji membenahi proses perizinan yang berbelit-belit, menyederhanakannya secepat mungkin dari yang sebelumnya dirasakan 2-3 tahun, dan memberikan jaminan atau garansi kepada investor.

"Kalau ada masalah pembelian lahan, beri tahu kami. Kalau ada yang kurang datang ke kami. Kementerian Keuangan sudah akan mempersiapkan surat jaminan untuk membangun pembangkit listrik," pungkas dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.