Sukses

Hadapi MEA 2015, RI Harus Jadi Bagian Produksi Barang & Jasa

Indonesia harus mampu mendorong investasi masuk dan bukan hanya menjadi pasar bagi barang dan jasa.

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) gelar seminar nasional bertajuk ''Revolusi Mental dalam Menghadapi Daya Saing Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)".

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Agus Dwiyanto mengatakan, tema ini penting mengingat perdagangan bebas ASEAN bakal berlangsung sebentar lagi.

"Saya menganggap seminar ini sangat penting. Kita semua menyadari akhir tahun 2015 akan jadi  bagian single market," kata dia di, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Dia menuturkan, Indonesia harus bersiap pasalnya merupakan salah satu pasar tersebesar di ASEAN. Menurutnya, Indonesia tak boleh hanya menjadi bagian dari wilayah serbuan  barang dan jasa negara ASEAN lain.

Tambahnya, Indonesia harus menjadi bagian produksi persebaran barang dan jasa.

"Maka harus mendorong investasi masuk, bukan barang dan jasa. Ini kunci dalam rangka Indonesia nantinya acuan investasi pelaku ekonomi," lanjutnya.

Menurut Agus, dalam seminar ini paling tidak ditemukan cara untuk membangun mindset karakter masyarakat Indonesia supaya bisa bersaing dengan negara lain.

Sekretaris Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (SesmenPAN) Dwi Wahyu Atmaji memberi apresiasi terhadap acara tersebut. Diakuinya, Indonesia belum siap betul menghadapi MEA.

"Sehingga dari pertrmuan ini ada langkah konkrit, koordinasi kita langkah apa yang diambil agar kita dapat memfasilitasi peningkatan jasa, bukan saja bersaing ASEAN tapi global," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini