Sukses

Penduduk Kaya dan Miskin Berbaur Bebas di Roma

Bukti kekayaan Roma masih dapat dilihat hingga sekarang terutama hamparan karya seni menakjubkan.

Liputan6.com, Roma - Tak perlu dipertanyakan lagi, Roma merupakan pusat kekayaan, karya seni, budaya, pendidikan dan berbagai sektor lain. Bahkan Roma sering disebut-sebut sebagai tempat lahirnya peradaban Barat.

Bukti kekayaan Roma bahkan masih dapat dilihat hingga sekarang. Kemampuannya untuk memproduksi hamparan karya seni menakjubkan masih bisa dinikmati para wisatawan di era moderen ini.

Roma dulu pernah menjadi salah satu kota terkaya di dunia dengan limpahan toko, pasar, toko buku, sepatu dan menu makanan yang sangat beragam. Kondisi tersebut membuat para penduduk Roma hidup dengan makmur dan penuh kenyamanan.

Bagaimana kehidupan para penduduk di kota makmur dan kaya seperti Roma? Berikut ulasannya seperti dilansir dari The Richest, ancient.eu, BBC News, dan sejumlah sumber lain, Rabu (12/11/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selintas Mengenai Roma

Selintas Mengenai Roma

Roma kini merupakan ibukota Italia. 2.000 tahun lalu, Roma merupakan pusat Kerajaan Romawi yang dibangun sekitar 753 Sebelum Masehi.

Para penduduk Romawi memiliki kisah sendiri tentang kapan kota Roma dibangun dan mulai berjalan. Alkisah terdapat dua anak laki-laki kembar bernama Romulus dan Remus yang merupakan putera dari Mars (Dewa Romawi).

Pamannya yang jahat merebut dua bayi kembar tersebut dari ibunya dan membuangnya ke sungai hingga akhirnya putera Mars itu terdampar di daratan. Beberapa tahun kemudian, Mars menemukan kedua puteranya dan meminta si kembar untuk membangun sebuah kota di mana keduanya ditemukan.

Kota tersebut adalah Roma. Hingga kini legenda tersebut masih menjadi salah satu kisah paling ternama di dunia.

3 dari 4 halaman

Kesenjangan Penduduk Cukup Parah

Kesenjangan Penduduk Cukup Parah di Roma

Seperti di berbagai lokasi lain, kualitas hidup manusia tergantung dari kelas sosialnya. Seringkali kelas tersebut terbagi berdasarkan harta dan uang yang dimiliki.

Bagi para penduduk kaya di Roma, hidup terasa sangat indah. Rata-rata masyarakat kaya Roma tinggal di rumah megah nan cantik dan jauh dari keramaian serta bau tak sedap.

Para penduduk tinggal dengan gaya hidup glamor dan berbagai barang mewah. Di sekelilingnya, akan selalu ada budak dan pembantu yang siap membantu kapan saja.

Sebagian besar orang kaya senang menggelar pesta makan malam eksklusif dan menyediakan makanan super eksotis bagi seluruh tamunya.

Sebaliknya, bagi penduduk miskin Roma, kehidupan mewah itu bagaikan sebuah mimpi. Mereka tinggal di rumah rapuh yang bisa ambruk kapan saja.

Bahkan di masa sulit, para penduduk miskin ini rela menyimpan anaknya di pinggir jalan untuk dijadikan budak. Meski begitu, penduduk kaya tetap jauh lebih mendominasi.

4 dari 4 halaman

Kehidupan Menyenangkan di Roma

Kehidupan Menyenangkan di Roma

Meski terbagi, terdapat beberapa tradisi yang dilakukan bersama oleh seluruh penduduk Roma, tak masalah kaya atau miskin. Tak peduli apapun kelasnya, seluruh penduduk Roma memiliki beberapa waktu khusus menggelar makan malam bersama.

Meskipun seluruh penduduk memiliki menu makanan berbeda, tapi semuanya akan makan bersama dengan lahap. Ada kalanya, seluruh penduduk Roma, kaya dan miskin berkumpul bersama setelah bekerja.

Semuanya dapat bergabung dengan bebas, berolahraga, mencuci atau sekadar mengobrol bersama. Bagi seluruh penduduk, seluruh tradisi itu membuatnya merasa sangat nyaman dibandingkan tinggal di tempat lain di dunia.

Roma juga memiliki Catholic Church, gereja dengan aset terbesar di dunia. Gereja tersebut bahkan menjadi salah satu lembaga terkaya di dunia dengan karya seni, lahan, emas dan investasi yang tiada terkira nilainya.

Selama ini investasi dan pengeluarannya tetap menjadi rahasia. Mengingat pihak gereja tak akan menjual properti dan karya seninya, setiap orang hanya bisa menduga-duga betapa mahalnya gereja tersebut beserta seluruh isinya. (Sis/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini