Sukses

EIA Turunkan Perkiraan Harga Minyak

Liputan6.com, New York - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menurunkan proyeksi harga harga minyak mentah untuk tahun depan. Penurunan tersebut terjadi karena besarnya pasokan dan perang harga yang dilakukan oleh negara-negara pengekspor minyak.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (13/11/2014), dalam rilis yang dikeluarkan pada Rabu kemarin, The U.S. Energy Information Administration (EIA) menjelaskan, harga patokan minyak mentah di AS pada tahun ini rata-rata di level US$ 95 per barel dan US$ 77 per barel untuk tahun depan.

Level patokan tersebut jauh di bawah yang mereka perkirakan sebelumnya yang berada di level US$ 97,72 per barel untuk tahun ini dan US$ 94,58 per barel untuk tahun depan.

Untuk minyak jenis Brent sebagai patokan global, EIA memperkirakan harga rata-rata untuk tahun ini sebesar US$ 101,04 per barel pada taun ini dan US$ 83,42 per barel untuk tahun depan.

Pada Bulan Oktober lalu, mereka memperkirakan harga rata-raa global akan berada di kisaran US$ 104,42 per barel untuk tahun ini dan US$ 101,67 per barel untuk tahun depan.

Harga minyak memang telah jatuh pada beberapa bulan terakhir di tengah kekawatiran perang harga yang dilakukan oleh negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC.

"Perang harga yang dilakukan oleh negara-negara di Arab Saudi membuat ketidakpastian di harga minyak," menurut laporan yang dikeluarkan oleh EIA tersebut.

Badan energi AS ini mengharapkan Arab Saudi dapat menahan tingkat produksi di atas 9 juta barel per hari pada 2015.

Menteri perminyakan Arab Saudi, Ali Al Naimi mengatakan, spekulasi adanya perang harga di antara negara-negara pengekspor minyak hanya sebuah kesalahpahaman semata. Mereka terus melakukan pembicaraan. pada 27 November nanti, mereka juga akan bertemu untuk membahasnya.

Selain itu menurunkan patokan harga, EIA juga mengeluarkan proyeksi bahwa konsumsi minyak AS untuk tahun ini berada di level 18,91 juta barel per hari dan untuk tahun depan berada di level 19,07 juta barel per hari.

Angka tersebut berada di bawah perkiraan sebelumnya yang ada di level 18,92 barel per hari untuk tahun ini adan 19,1 juta barel untuk tahun depan.(Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini