Sukses

IHSG Bergerak di Dua Zona pada Awal Perdagangan Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 12,18 poin ke level 5.037,30 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Pergerakan ini memgikuti bursa saham Asia yang cenderung koreksi di awal perdagangan saham.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (17/11/2014), IHSG turun 12,18 poin (0,24 persen) menjadi 5.037,30. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,35 persen menjadi 862,45. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada pagi ini.

Pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG sedikit berkurang meski begitu masih berada di zona merah. IHSG turun tipis 3,7 poin (0,07%) menjadi 5.045,77. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX dan indeks saham Pefindo 25.

Laju IHSG pun kembali berada di zona hijau pukul 09.02 WIB. IHSG naik tipis 1,9 poin ke level 5.051. Pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 5.052,22 dan terendah 5.037,03.

Gerak IHSG ditopang dari 71 saham berada di zona hijau. Sedangkan 28 saham melemah dan 72 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.332 kali dengan volume perdagangan saham 157,47 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 151,46 miliar.

Secara sektoral, lima sektor saham menguat dan sisa lainnya melemah. Sektor saham pertambangan naik 0,62 persen, diikuti sektor saham keuangan mendaki 0,27 perse dan sektor saham perkebunan menguat 0,39 persen.

Sedangkan sektor saham perdagangan turun 0,04 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,26 persen.
Di awal perdagangan saham, investor asing masih melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 6 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 6 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan dan penggerak indeks di pagi ini antara lain saham GZCO naik 8,2 persen menjadi Rp 132 per saham, saham ITMG menguat 2,41 persen ke level Rp 18.075 per saham, dan saham ADRO mendaki 1,5 persen ke level Rp 1.015 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SPMA melemah 8,63 persen ke level Rp 180 per saham, saham JAWA turun 2,17 persen ke level Rp 360 per saham, dan saham SILO melemah 1,79 persen ke level Rp 13.750 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan,  kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih mempengaruhi bursa saham. Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tiba di Jakarta dari kunjungan KTT APEC, ASEAN dan G20.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan pengumuman kenaikan harga BBM akan disampaikan oleh Jokowi dan dilakukan pada November 2014. Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjenogor pernah menyatakan kenaikan harga BBM akan di bawah Rp 3.000 seiring harga minyak dunia melemah.

"Kami melihat dalam jangka pendek sektor yang akan outperform oleh kebijakan ini adalah sektor saham konstruksi dan industrial estate," ujar Tiesha dalam laporannya.

Rupiah naik tipis 0,16 persen ke level Rp 12.195 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia bergerak bervariasi dengan indeks saham Nikkei melemah dan Kospi menguat. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini