Sukses

Cerita Unik Pebisnis Sukses Dunia Saat Usia 25 Tahun

Banyak cerita unik yang dialami para pebisnis sukses dunia saat usia mereka 25 tahun. Apa sajakah?

Liputan6.com, New York - Cerita sukses seseorang memang berbeda-beda. Bagi sebagian orang, kisah sukses mereka sangat linier dan tidak terlalu sulit. Tetapi, bagi sebagian orang lain, kesuksesan mereka adalah cerita yang sangat berliku, penuh rintangan dan kegagalan.

Mark Cuban misalnya, sebelum sukses menjadi pemilik salah satu klub NBA ternama, dirinya pernah memiliki pengalaman tidur di lantai karena apartemennya yang begitu kecil. Begitu juga dengan Howard Schultz, CEO Starbucks ini dimasa mudanya pernah menjadi salesman.

Dua pebisnis tersebut adalah contoh cerita kesuksesan yang penuh lika-liku sekaligus unik. Mau tahu cerita unik lain dari orang sukses lainnya saat usia mereka 25 tahun? Berikut ulasannya seperti dilansir oleh Business Insider, Senin (17/11/2014).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mark Cuban

Mark Cuban

Saat ini Mark Cuban dikenal sebagai pemilik salah satu klub basket NBA, Dallas Mavericks. Dia juga adalah pemilik Landmark Theatres dan Magnolia Pictures. Pada usia 25, Cuban hanyalah seorang bartender di Dallas dan pengecer perangkat lunak komputer.

Saat di Dallas, Cuban sempat mengalami hidup di apartemen dengan enam teman lainnya. Padahal, kamar apartemen tersebut hanya cukup untuk 3 orang. Alhasil, Cuban sering tidur di lantai.

Lloyd Blankfein

Lloyd Blankfein adalah CEO sekaligus pimpinan Goldman Sachs, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang investasi perbankan. Sebelum berbisnis di bidang perbankan, Blankfein adalah seorang pengacara. Saat itu, dia sama sekali tidak bahagia dengan profesinya. Blankfein sering menghabiskan waktu dengan merokok dan berjudi.

3 dari 3 halaman

Marissa Mayer

Marissa Mayer

Marissa Mayer adalah CEO Yahoo. Uniknya, ketika usia 24 Mayer justru bekerja di pesaing Yahoo yaitu Google dan menjadi insinyur perempuan pertama di perusahaan tersebut.

Saat pertama kali melamar di Google, perusahaan ini hanyalah perusahaan kecil dengan pekerja sebanyak 7 orang. Mayer menghabiskan 13 tahun di Google sebelum pindah ke Yahoo.

Howard Schultz

Pria ini adalah CEO Starbucks. Setelah lulus dari kampusnya, Schultz bekerja sebagai salesman untuk Xerox, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manajemen dokumen hingga konsultasi TI. Meskipun hanya menjadi salesman, Schultz mengakui bahwa dirinya banyak belajar bisnis dari perusahaan itu.

Martha Stewart

Martha Stewart adalah pendiri Martha Stewart Living Omnimedia, sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis media, penerbitan dan merchandise. Sebelum menjadi perempuan sukses, Martha bekerja sebagai pialang di Wall Street selama 5 tahun. Setelah itu, dia memutuskan untuk keluar dan memulai usaha katering. (Rio/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini