Sukses

Jurus Ampuh Jokowi Naikkan Harga BBM Tanpa Amarah Rakyat

Presiden Jokowi menyiapkan rencana kenaikan harga BBM subsidi dengan matang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan matang. Salah satunya menyalurkan kompensasi BBM subsidi di awal sebelum kebijakan tersebut diumumkan. Hal ini tentu berbeda dengan Presiden sebelumnya.

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), A Tony Prasetiantono mengatakan, tiga kartu sakti yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera mampu meredam emosi masyarakat terhadap kebijakan penyesuaian harga.

Sehingga gejolak menjelang pengumuman kenaikan harga BBM subsidi tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

"Mungkin masyarakat sudah lebih memahami permasalahan yang ada. Skema realokasi ke belanja lain (infrastruktur, kesehatan, cash transfer) saya duga sangat membantu meredam kemarahan orang," ucap dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Tony berpendapat, ini merupakan langkah berani Jokowi demi menyehatkan fiskal Indonesia dan memperoleh ruang fiskal yang lebih besar untuk mewujudkan program-programnya.

"Jokowi sangat berani dan cepat dalam mengambil keputusan. Figurnya juga membuat simpati publik. Tidak seperti Susilo Bambang Yudhoyono yang justru menahan terus kondisi tidak sehat itu," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenapa Harga BBM Harus Naik?

Kenapa Harga BBM harus naik?

Menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi suatu keputusan penting di awal masa kinerja Kabinet Kerja yang membantu Jokowi dalam lima tahun ke depan.

Menurut Presiden Jokowi, langkah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi karena selama ini subsidi tersebut tidak tepat sasaran.

“Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur, namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM,” jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, dengan kenaikan harga tersebut, subsidi tidak dihilangkan tetapi hanya dialihkan ke hal yang produktif seperti pembangunan infrastruktur berupa jalan, bandara dan juga pelabuhan.

Selain itu, pemerintah juga akan mengalihkan subsidi tersebut langsung kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera. 

Besaran subsidi yang dikucurkan pemerintah memang cukup besar. Dalam lima tahun terakhir, sekitar Rp 800 triliun uang negara habis untuk subsidi BBM.

 

(Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini