Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax bisa di bawah Rp 10 ribu per liter seiring harga minyak dunia merosot.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, harga minyak mentah turun pada November 2014 akan mempengaruhi harga Pertamax Desember. Dengan kondisi itu, harga Pertamax dipastikan mengalami penurunan bulan depan.
"Harga keekonomian bulan depan akan terpengaruh tergantung kurs," kata Hanung, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Jika hal tersebut benar terjadi, Pertamina berniat menekan harga Pertamax hingga di bawah Rp 10 ribu per liter. Kondisi ini dapat mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan BBM non subsidi. Lantaran, harga BBM bersubsidi semakin dekat dengan harga non subsidi.
"Saya pikir turunkan lagi, mendorong penggunaan non PSO (subsidi). Pokokmya lebih rendah dari pesaing. Mops November di bawah Rp 10 ribu," tutur Hanung.
Menurut Hanung, ada peningkatan konsumsi pertamax maka beban negara akan berkurang. Uang negara untuk menomboki BBM subsidi akan juga akan berkurang. Selain itu, peningkatan penjualan Pertamax membuat keuangan Pertamina semakin baik.
Baca Juga
"Meringankan negara. Kalau volume naik secara total bagus kalau retail marketing market sales penting suistanability-nya," kata Hanung. (Pew/Ahm)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.