Sukses

Uang Subsidi BBM Lebih Besar dari Dana Sejahterakan Rakyat

Selama ini anggaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk BBM terbukti tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter merupakan pilihan yang paling tepat.

Pasalnya, selama ini anggaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk BBM terbukti tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau dilihat hitung-hitungan rasionalnya, siapa yang bisa menerima anggaran sebesar Rp 1.300 triliun dalam itu dibakar percuma," ujarnya dalam Forum 'Risk and Governance Summit 2014' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).

Dia bahkan membandingkan, anggaran untuk menjamin kesehatan masyarakat saja masih kalah jauh jika dibandingkan anggaran yang harus dikeluarkan untuk subsidi BBM.

"Kalau dibandingkan untuk bangun infrastruktur kalah besar. Untuk anggaran kesehatan saja hanya Rp 400 triliun untuk lima tahun terakhir. Ini jumlah yang dibakar malah lebih besar dibanding untuk mengurus kesejahteraan rakyat," tandasnya.

Seperti diketahui, pada Senin (17/11/2014) kemarin sekitar pukul 21.00 WIB, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar masing-masing Rp 2.000 per liter.

BBM untuk jenis premium mengalami kenaikan harga dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter. Sedangkan jenis solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Kenaikan ini mulai berlaku pada Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.