Sukses

Tahun Depan, Bahan Pangan Bakal Diangkut Kereta Api

Agar bahan kebutuhan pokok tersebut tidak membusuk, maka di sekitar stasiun kereta api juga harus dibangun tempat penyimpanan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengatasi hambatan disturibusi dan tingginya biaya logistik, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berencana untuk memaksimalkan pemanfaatan kereta api dan pesawat terbang sebagai moda transportasi kebutuhan pokok. Untuk membicarakan hal tersebut, Rachmat berencana untuk bertemu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada minggu depan.

"Saya minggu depan akan membahas dengan Kementerian Perhubungan masalah logistik ini. Bagaimana memanfaatkan kereta api supaya angkutnya lebih cepat supaya bisa memotong biaya perjalanan," ujarnya di Pasar Klender, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014).

Menurut Rachmat, jika menggunakan angkutan seperti truk untuk membawa bahan pangan, ketika sampai ke tempat tujuan, truk tersebut akan kembali dalam keadaan kosong. Hal ini yang membuat biaya angkutnya semakin mahal.

"Mungkin bisa juga pesawat udara memberikan prioritas untuk bahan pokok supaya bisa masuk, supaya bisa mengisi pasar. Kalau kelamaan bisa busuk," lanjutnya.

Namun demikian, agar bahan kebutuhan pokok tersebut tidak membusuk, maka di sekitar stasiun kereta api juga harus dibangun tempat penyimpanan. Hal ini akan secepatnya dibahas.

"Ya secepatnya, kalau kemarin yang saya bicarakan untuk didahulukan sudah dibicarakan dan diputuskan. Nah ini jalur distribusinya perlu dibahas sama-sama. Misalnya mau pake kereta api, harus ada warehouse. Jadi kalau ada tempat penampungan ini kami coba memberikan pelayanan bagi para petani. Itu yang kami bahas," katanya.

Rachmat menargetkan rencana ini bisa terealisasi pada tahun depan. Dengan demikian, hambatan logisitik yang selama ini menjadi penyebab tingginya harga bisa teratasi.

"Harusnya bisa lah (realisasi tahun depan). Sekarang ini kita melihat dan mencari informasi dengan datang kepasar seperti apa sih itunya. Ini kan pasar retail, kemarin kan pasar induk, jadi seperti apa nih pasarnya, langkah apa," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.