Sukses

Bangun Infrastruktur 15 Area Industri, Jokowi Butuh Rp 47 Triliun

15 kawasan industri baru akan dibangun, di mana masing-masing 13 berlokasi di luar Jawa dan 2 di Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membangun 15 kawasan industri di dalam dan luar Jawa. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menghitung Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan anggaran infrastruktur untuk mendukung 15 kawasan industri tersebut sebesar Rp 47,671 triliun.

Berdasarkan data Bappenas, angka ini terdiri dari pembangunan bandara dengan nilai investasi Rp 8,2 triliun, jalan senilai Rp 8,07 triliun, kereta api Rp 2,3 triliun, ketenagalistrikan Rp 10,5 trilin, pelabuhan Rp 17,6 triliun dan sumber daya air Rp 939 miliar.

Rencananya, 15 kawasan industri akan dibangun masing-masing 13 berlokasi di luar Jawa dan 2 di Jawa. Ke-13 pembangunan kawasan industri tersebut antara lain berlokasi Kuala Tanjung, Seimangke, Tanggamus, Batulicin, Ketapang, Landak, Palu, Morowali, Bantaeng, dan Bitung, Konawe, Buli, Halmahera Timur, Teluk Bintuni, Sayung dan JIIPE Jabodetabek.

Sebelumnya, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menghitung Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan anggaran hingga Rp 5.519,4 triliun untuk membangun proyek infrastruktur di sejumlah sektor.

Kebutuhan itu diperkirakan selama lima tahun mendatang yang tertuang dalam RPJMN. Pembiayaan tersebut akan dipenuhi dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.

"Total kebutuhan infrastruktur Rp 5.519,4 triliun periode 2015-2019. Itu asalnya dari APBN sebesar Rp 2.215,6 triliun (40,14 persen), APBD Rp 545,3 triliun (9,88 persen), BUMN Rp 1.066,2 triliun (19,32 persen) dan swasta Rp 1.692,3 triliun (30,66 persen)," ujar dia. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini