Sukses

Lahan Berkurang Sebab Utama Harga Cabai Kian Mahal

Kenaikan harga cabai ini memang sudah terjadi sejak 2 minggu terakhir.

Liputan6.com,Jakarta - Beberapa hari terakhir, harga cabai terus mengalami kenaikan. Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan komoditas pangan tersebut.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan bahwa kenaikan harga cabai ini memang sudah terjadi sejak 2 minggu terakhir.

"Memang yang lainnya stabil, kalau pun naik, antara 0,8 persen-2,54 persen, tapi kecuali cabai yang naiknya tinggi, itu mulai 2 minggu trakhir," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (22/11/2014).

Dia menjelaskan, salah satu penyebab melonjaknya harga cabai dibeberapa wilayah yaitu lantaran berkurangnya lahan tanam cabai. Menurutnya, saat ini lahannya penanaman cabai berkurang hingga 40 persen.

"Karena pada saat harganya jatuh kemarin petani malas menanam, sehingga mereka menelantarkan lahannya. Sekarang hanya sisa 60 saja," lanjut dia.

Berkurangnya lahan tanam ini otomatis menyebabkan produksi cabai berkurang sehingga turut berdampak pada penurunan pasokan cabai ke pasar.

Srie mencontohkan pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timus yang biasanya sebanyak 150 ton-200 ton per hari, saat ini hanya cuma 90 ton saja. Begitu juga di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangeran yang biasanya 100 ton per hari menyusut menjadi hanya 75 ton.

"Itu indikasi bahwa suplainya memang berkurang," katanya.

Selain lahan, masalah cuaca dimana beberapa waktu terakhir mengalami kemarau juga turut memberikan pengaruh.

"Juga musim kering dan itu menjadi siklus tahunan dimana pada bulan-bulan ini suplai berkurang sehingga harga tinggi. Makanya Pak Menteri minta kalau bisa ada teknologi yang buat cabai panen bisa sepanjang tahun," jelasnya.

Untuk solusi jangka pendek mengatasi lonjakan harga ini, Srie menyatakan pihaknya akan mengupayakan agar daerah-daerah yang kekurangan pasokan cabai bisa ditambah suplai dari daerah yang panennya berlebih. Dengan begini diharapkan mampu membantu menekan harga yang tinggi di daerah tertentu.

"Jangka pendek kita akan manfaatkan perdagangan antar pulau. Perdagangan ini perlu kita ditata jalur distribusinya sambil berharap tidak ada permintaan yang jor-joran dalam waktu dekat," tandasnya. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.