Sukses

5 Negara Paling Banyak Bertransaksi Non Tunai

Transaksi non tunai dinilai efektif mencegah kegiatan pencucian uang maupun tujuan fiskal lainnya.

Liputan6.com, New York - Model pembayaran tanpa uang tunai atau non-tunai memang telah diterapkan di banyak negara sejak bertahun-tahun yang lalu.

Bahkan, kecanggihan teknologi membuat berbagai alat pembayaran non tunai baru mulai bermunculan. Kini, alat transaksi non tunai tak sekedar kartu kredit dan debit tapi masih banyak lainnya.

Transaksi non tunai dinilai efektif mencegah kegiatan pencucian uang maupun tujuan fiskal lainnya.

Bahkan, di beberapa negara menerapkan aturan keras jika masyarakatnya masih banyak bertransaksi tunai.

Ingin tahu, masyarakat di belahan dunia mana yang paling suka memakai transaksi non tunai?. Berikut lima negara yang paling banyak menggunakan model pembayaran non-tunai melansir laman CNBC, Sabtu (22/11/2014):

1. Belgia

Volume pembayaran non-tunai di negara ini mencapai 93 persen dari nilai total transaksi yang dilakukan masyarakatnya sehari-hari. Di mana 86 persen penduduknya telah memiliki kartu debit.

Belgia memang memiliki hukum yang sama seperti yang diterapkan Perancis berkaitan dengan pembatas pembayaran tunai di atas  € 3.000.

Aturan di negara tersebut juga sangat ketat mengenai hal ini, yaitu pemberian denda hingga mencapai € 225 ribu bagi pelanggarnya.

Alhasil, saat ini mungkin hanya sekitar 14 persen masyarakat Belgia yang tidak memiliki kartu debit.

2. Perancis

Volume pembayaran non-tunai di negara ini mencapai 92 persen dari nilai total transaksi masyarakat.Di mana 69 persen penduduknya telah memiliki kartu debit.

Sama seperti Belgia, Perancis juga menetapkan aturan yang sama soal pembatasan transaksi menggunakan uang tunai. Aturan di negara ini akan menganulir transaksi tunai dengan nilai lebih dari € 3 ribu.

3. Kanada

Volume pembayaran non-tunai di negara ini mencapai 90 persen, dari nilai total transaksi masyarakatnya. Di mana 88 persen penduduknya telah memiliki kartu debit.

Mulai pada Februari 2013, pemerintah Kanada menghentikan pencetakan dan pendistribusian mata uang untuk menyelamatkan keuangan negara sebesar $ 11 juta per tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Paling Banyak Bertransaksi Non Tunai


4. Inggris

Volume pembayaran non-tunai di negara ini mencapai 89 persen, dari nilai transaksi masyarakat. Di mana 88 persen penduduknya telah memiliki kartu debit.

Mulai 6 Juli 2014, bus kota di negara tersebut berhenti menerima uang sebagai pembayaran yang sah.

Hingga saat ini hanya 1 persen dari kendaraan umum yang masih menggunakan uang tunai. Hal ini jauh berkurang jika dibandingkan pada 2000, di mana masih ada 25 persen layanan angkutan umum yang menggunakan uang tunai.

5. Swedia

Volume pembayaran non-tunai di negara ini dari nilai total pembayaran dalam transaksi masyarakat hingga mencapai 89 persen dimana 96 persen penduduknya telah memiliki kartu debit.

Salah satu alasan negara ini mulai mengurangi penggunaan uang tunai dalam transaksi masyarakat karena tingkat perampokan bank yang tinggi pada 2008.

Pada tahun tersebut tercatat telah terjadi 110 perampokan. Namun seiring dengan aturan penggunaan pembayaran non-tunai, pada 2011 tercatat perampokan tersebut berkurang menjadi hanya 16 kali dan menjadi yang terendah sejak 1970.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.