Sukses

Ekonomi China Bakal Tekan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.060-5.180 selama sepekan.

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mendatar pada perdagangan saham selama sepekan. Minim sentimen di pasar modal membuat indeks saham tak mampu bergerak perkasa.

"Kalau dari pemerintah belum ada (sentimen). Masih sama seperti kemarin," kata Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Dia menjelaskan, sekarang ini para pemodal tengah memantau efek dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dikhawatirkan, lanjut dia kenaikan harga sejumlah komoditas yang tinggi membuat daya beli masyarakat menjadi turun.

Pada perdagangan saham pekan ini, Oktavianus memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.060 dan resistance di lebel 5.143-5.180.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, laju indeks saham cenderung menurun pekan ini. Perlambatan ekonomi China menjadi beban IHSG.

"Masalah di China seperti harga properti turun, lalu kredit macet tertinggi sejak 2005. Berpeluang menjadi pemberat indeks minggu depan. Jadi sentimen di kawasan Asia nggak terlalu bagus," kata dia.

Dari dalam negeri, adanya kekhawatiran silang pendapat di DPR soal kenaikan BBM jadi perhatian para pemodal. Pasalnya, tutur dia alasan kenaikan BBM belum mencapai titik temu di tengah harga minyak dunia yang sedang menurun. "Jadi cenderung kembali ke fundamental,"ujar Hans.

Pada perdagangan saham selama sepekan, kata Hans indeks saham akan bergerak pada level support 5.070-5.050 dan resistance 5.140-5.200.

Pilihan Saham

Untuk akumulasi saham, Oktavianus memilih PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wika Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Indofood Sukses Marmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara Hans memilih PT Tiga pilar Sejahtera Tbk (AISA) dan PT XL Axiata Tbl (EXCL) untuk buy on weakness. "PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Sell On Strength," ujarnya. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini