Sukses

China Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Ceria

Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,5 persen di awal pekan dipicu sentimen positif dari kebijakan bank sentral China pangkas suku bunga

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia menguat di awal pekan setelah indeks saham Amerika Serikat (AS) mencapai rekor. Selain itu, China juga memotong suku bunga sehingga memicu optimisme ekonomi global.

Indeks saham MSCI Asia Pacific, indeks saham acuan regional menguat 0,5 persen menjadi 475,75 pada pukul 09.02 waktu Seoul, Korea Selatan. Penguatan indeks saham itu didorong dari indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1 persen. Indeks saham Australia mendaki 1,4 persen. Sedangkan indeks saham Selandia Baru sedikit baru.

Sementara itu, bursa saham Jepang libur hari ini memperingati hari Labour Thanksgiving. Indeks saham Hong Kong Hang Seng futures menguat 2,1 persen.

Bursa saham Asia dipengaruhi sentimen langkah kebijakan pemangkasan suku bunga bank acuan oleh bank sentral China pada pekan lalu. Bank sentral China memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Juli 2012 telah meningkatkan dukungan bagi perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Suku bunga pinjaman berkurang 0,4 persen menjadi 5,6 persen. Sedangkan suku bunga deposito diturunkan 0,25 persen menjadi 2,75 persen.

Langkah bank sentral China ini mengikuti arah bank sentral Eropa dan Bank of Japan (BoJ) untuk meningkatkan stimulus baru.

"Stimulus telah memperbaiki pasar saham selama enam tahun terakhir, dan ada sinyal ini akan terus diperjuangkan pasar. Sekarang tiga dari empat bank sentral terbesar di dunia aktif meransang masing-masing ekonomi domestik," ujar Evan Lucas, Market Strategist IG Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (24/11/2014).

Sementara itu, Head of Dynamic Asset Allocation AMP Capital Investors Ltd, Nader Naeimi menuturkan, bank-bank sentral dapat menjadi agresif dalam memangkas suku bunga karena inflasi tidak menjadi masalah. "Kami telah mendapatkan kejutan dari bank sentral. Ada kesempatan untuk melihat langkah dari bank sentral Eropa segera," kata Nader. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini