Sukses

Menteri Susi: Waspadai, RI Sering Hadapi Bencana

Menteri KKP Susi Pudjiastuti menuturkan, penanganan bencana alam bukan hanya bantuan fisik tetapi juga kembalikan roda perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengungkapkan penanganan bencana alam khususnya tsunami seperti yang terjadi di Aceh bukan hanya pemberian bantuan fisik saja.

Menurut dia, terpenting dari penanganan bencana ialah cepat mengembalikan roda perekonomian wilayah tersebut. "Pentingnya recovery itu bukan sekadar fisikal assistance, seperti rumah, perahu kalau tsunami. Tapi juga sustainability dari pada livehood, bisnisnya pulih kembali," kata dia dalam acara International Seminar on the 10 Years Commemoration of the 2004 Indian Ocean Tsunami, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Ia menambahkan, pemberian bantuan fisik tidak cukup membantu untuk kelanjutan hidup masyarakat ke depannya. "Kalau dibantu fisik, ada limitasi," tegas dia.

Susi juga mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap terjadinya bencana di Indonesia. "Aware Indonesia ini negara banyak bencananya," ujar Susi.

Oleh karena itu, pemberian sosialisasi dini mengidentifikasi juga sangat penting agar mengurangi dampak bencana seperti korban jiwa. Kemudian persiapan teknologi yang mumpuni mengidentifikasi gempa dan tanda-tanda gelombang tsunami juga diperlukan. Tak sekadar itu, pemulihan perekonomian secara cepat perlu dilakukan untuk kelanjutan hidup masyarakat ke depannya.

"Bukan hanya teknologi, radar mesin deteksi dini tsunami, Tapi juga sosialisasi masyarakat atas kesiapan mereka, asistensi ekonomi penting," ungkap Susi Pudjiastuti.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, kerugian yang disebabkan oleh tsunami di Aceh mencapai Rp 48 triliun. Untuk bidang perikanan saja  bencana tersebut merusak 12.300 kapal nelayan di sepanjang pantai Aceh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh

Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar peringatan 10 tahun peristiwa Tsunami Aceh dalam sebuah seminar bertajuk International Seminar on The 10 Years Commemoration of The 2014 Indian Ocean Tsunami.

Susi Pudjiastuti menuturkan, seminar ini menjadi sangat penting mengingat peristiwa tsunami Aceh untuk jadi pelajaran berharga. Bencana tsunami Aceh telah menghilangkan banyak nyawa serta semua infrastruktur yang ada. "Bagaimana pun juga, bencana berdampak pada kemanusiaan," ujar Susi.

Seminar ini diharapkan menjadi bahan kajian agar ada langkah tepat untuk menanggulangi bencana. "Saya berpesan dari konferensi ini menghasilkan diskusi konstruktif untuk penanganan ke depan," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil KKP, Subandono Diposaptono mengatakan, seminar ini juga mengkaji persiapan untuk penanggulangan tsunami.

"Mereview upaya penanggulangan bencana. Tujuannya untuk memperbaiki persiapan bencana seperti tsunami," ujar Subandono.

Selain itu seminar ini juga diharapkan menggugah simpati masyarakat sehingga turut serta menanggulangi bencana. Peran masyarakat juga penting untuk mengurangi dampak bencana.

"Meningkatkan kesadaran peran dan partisipasi semua pihak dalam mitigasi bencana guna mereduksi dampak lingkungan serta sosial dari bencana tsunami," ujar Subandono. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini