Sukses

BKPPM Genjot Investasi di Surabaya

Angka pertumbuhan ekonomi Surabaya lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional.

Liputan6.com, Surabaya - Selama lima tahun terakhir, perekonomian Kota Surabaya mampu tumbuh rata-rata di atas 6 persen.

Bahkan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional.

Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM), Eko Agus Supiadi Sapoetra (BKPPM) mengaku berharap jumlah investor yang berinvestasi di Surabaya akan terus bertambah tahun depan.

Sebab, investasi merupakan salah satu pendongkrak perekonomian di Surabaya. "Jika semakin banyak investor berinvestasi di Surabaya, maka kesejahteraan masyarakat Surabaya akan meningkat. Dengan begitu lapangan pekerjaan juga akan semakin banyak," jelas dia pada acara konsolidasi perencanaan penanaman modal, di Surabaya, Senin(24/11/2014).

Sektor potensial investasi di Surabaya berada pada sektor perdagangan, hotel, restoran, dan apartemen yakni sebesar 43,7 persen terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB).

Sektor pengangkutan dan komunikasi, industri pengolahan serta konstruksi juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya.

Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Surabaya cenderung bergeser ke sektor perdagangan dan jasa.

Dia pun mengaku digelarnya konsolidasi adalah untuk mengetahui potensi dan kendala-kendala di setiap wilayah Surabaya.

Untuk mengetahui hal itu, BKPM mengundang seluruh Camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang fokus pada perijinan.

"Dengan demikian akan didapat peta investasi di setiap wilayah, nanti kita akan rangkum semua laporan dari setiap wilayah. Kemudian, kita tawarkan ke para investor. Mulai dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM), wilayah, dan UKM di setiap wilayah," imbuhnya.

Investasi masuk menunjukkan tren yang semakin meningkat, disertai dengan semakin besarnya peran PMA dalam menggerakkan perekonomian di Surabaya.

Tingginya kepercayaan investor tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Surabaya memiliki prospek yang cerah di masa mendatang.

"Investor asing lebih tertarik melakukan investasi di sektor industry dan makanan, perdagangan besar,penyediaan akomodasi, telekomunikasi dan jasa untuk gudang. Sedangkan investor domestik kawasan Surabaya Selatan sebagai daerah utama tujuan investasi. Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan perkembangan sektor konstruksi dan gedung yang sangat pesat," lanjutnya.

Eko sangat optimis investasi Kota Surabaya tahun mendatang akan meningkat. Itu dikarenakan Pemkot Surabaya sangat serius menggarap hal ini. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur sampai pelayanan perizinan usaha yang efektif dan efisien.

“Agar transportasi barang berjalan lancar, pemkot telah membangun MERR dan frontage. Di bidang perijinan pemkot juga membangun perijinan online seperti Surabaya Single Windows (SSW). Ini menunjukkan kalau Kota Surabaya sangat siap mendukung kebutuhan investor. Targetnya adalah investasi di Surabaya terus meningkat," pungkasnya. (Dian/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BKPM merupakan kependekan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal.

    bkpm

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

Video Terkini