Sukses

Nilai Tukar Rupiah Melemah Saat Dolar Juga Lesu

Data industri manufaktur AS yang tidak terlalu menggemberikan berpotensi terus menurunkan nilai tukar dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tampak bergerak melemah meski nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) juga menurun. Data industri manufaktur AS yang tidak terlalu menggemberikan berpotensi terus menekan nilai tukar dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (25/11/2014) menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 12.166 per dolar AS. Padahal pada perdagangan sebelumnya nilai tukar rupiah sempat menguat ke level Rp 12.122 per dolar AS.

Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,12 persen ke level Rp 12.167 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:32 waktu Jakarta. Sejak awal sesi perdagangan, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi melemah dan sempat menyentuh level Rp 12.173 per dolar AS.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran Rp 12.138 per dolar AS hingga Rp 12.173 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesa, Rangga Cipta mengatakan, beberapa mata uang negara-negara di Eropa seperti euro dan pound sterling mengalami penguatan sehingga menekan dolar AS. Namun, nilai tukar dolar AS masih perkasa terhadap beberapa mata uang di Asia termasuk rupiah.

Di Asia, permintaan akan dolar AS memang masih cukup tinggi karena memang beberapa perusahaan di Asia melakukan pelunasan beberapa surat utang dalam bentuk dolar AS yang telah mereka terbitkan beberapa waktu sebelumnya.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Beberapa perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga obligasi sehingga permintaan dolar AS mengalami kenaikan yang membuat rupiah melemah. Hal tersebut juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Namun, pelemahan tersebut dipandang tidak akan terlalu lama terjadi. Pasalnya, investor asing terus masuk ke Indonesia imbas dari sentimen positif dari keputusan Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

"Jika dolar AS semakin tertekan, nilai tukar rupiah diperkirakan berbalik menguat akhir perdagangan hari ini," tandasnya. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.