Sukses

Kadin Kucurkan Pinjaman Modal Kerja untuk UKM Bengkulu

Kadin merealisasikan bantuan pinjaman modal kerja kepada UKM Bengkulu yang sudah berorientasi ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pembiayaan yang dibentuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Palapa Nusantara Berdikari merealisasikan bantuan pinjaman modal kerja kepada UKM Bengkulu yang sudah berorientasi ekspor. Hal ini sejalan dengan misi Kadin untuk mengembangkan potensi usaha daerah melalui dukungan dari sisi akses pembiayaan.
 
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani menyerahkan secara langsung pinjaman modal sebesar Rp 500 Juta kepada PT Bengkulu Lestari yang sudah banyak mengekspor jahe gajah ke Jepang.

Sebelumnya, Kadin melalui Palapa Nusantara Berdikari telah mengucurkan pinjaman modal di daerah-daerah lainnya seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan akan memberikan dana pinjaman di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Palapa, kata Rosan, menargetkan realisasi kucuran pinjaman hingga Rp 100 miliar hingga tahun 2015.

Kontribusi UKM bagi penguatan ekonomi daerah sangat besar sehingga semua pihak harus melakukan upaya-upaya penguatan UKM agar bisa meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing,” kata Rosan di sela-sela penyerahan bantuan Palapa di Bengkulu, Rabu (26/11/2014).

Menurut Rosan, di tengah dinamika ekonomi Indonesia yang masih mengalami permasalahan kompleks, terindikasi dari adanya berbagai permasalahan yang dialami seperti defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, sektor UKM daerah sudah seharusnya kembali dapat menjadi andalan penopang perekonomian nasional.

“Penguatan UKM harus dilakukan dan kita yakin masing-masing daerah memiliki keunggulannya, kita harapkan pemerintah daerah juga bisa semakin menyadari dan mempraktekkan akan pentingnya kebijakan daerah yang business friendly," papar dia.

Menurut Rosan, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, sebagian besar pelaku UKM menemui kendala seperti minimnya dukungan pembiayaan karena aksesnya yang terbatas kepada lembaga perbankan.

“Sebagian besar pelaku UKM dinilai masih belum bankable sehingga terkendala dalam akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha," ungkapnya.

Berkaitan dengan hal itu, pihaknya merekomendasikan kepada para pelaku UKM untuk bisa mengakses permodalan melalui lembaga non perbankan untuk mengembangkan usaha, sehingga tidak terpaku pada perbankan saja.

”Palapa Nusantara Berdikari akan membina badan usaha atau pelaku UKM yang memiliki potensi untuk lebih berkembang, seperti UKM yang hari ini kita serahkan pinjaman modal kerja,” ujar dia.

Sementara itu, UKM sekarang ini diharapkan tidak hanya dapat bersaing untuk pasar lokal saja, tetapi juga bisa bersaing di pasar luar negeri. Ekspor daerah, kata Rosan, kini sangat diharapkan pula  berkontribusi lebih optimal untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional.

Kementerian Perdagangan mencatat, pada tahun 2013 Bengkulu merupakan Provinsi pengekspor ke-27 dengan nilai sebesar US$ 154,1 juta atau menyumbang 0,1 persen dari total ekspor non migas Indonesia. Untuk periode Januari-Mei 2014 ekspor non migas Bengkulu mencapai US$ 41,3 juta turun 44,04 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 73,7 juta. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini