Sukses

Konsultan Sarankan Investasi Tanah di Sekitar JORR 2

Konusltan menyarankan bagi para pekerja kantoran untuk lebih berinvestasi tanah di kisaran JORR 2 karena masih memiliki harga yang murah

Liputan6.com, Jakarta Trimegah Securities menyarankan jika ada yang ingin berinvestasi properti sebaiknya dalam bentuk tanah atau lahan di daerah Jakarta Selatan yang dilalui Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Pasalnya harga tanah di daerah tersebut jauh lebih murah dibanding daerah Jakarta Barat (Jakbar).

"Investasi tanah saja di daerah Selatan bagian JORR 2, nggak usah apartemen atau rumah. Karena mindset orang Indonesia kan kalau investasi tanah nggak busuk," ujar Konsultan Trimegah Securities, Timothy Alamsyah di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Katanya, investasi tanah sangat cocok bagi orang yang sibuk bekerja di kantor. Pasalnya berinvestasi rumah tanpa dihuni hanya akan memakan ongkos perawatan yang tidak kecil.

"Kalau investasi rumah dalam bentuk fisik kan, ada perawatannya. Tapi kalau tanah, kita sibuk di kantor nggak masalah," ucap dia.

Lebih jauh Timothy menilai harga tanah di Jakarta Selatan, khususnya yang dilalui JORR 2 masih cukup murah. Rata-rata Rp 15 juta meter persegi.

Sedangkan harga tanah di Jakarta Barat sudah meroket sekira Rp 20 juta sampai Rp 25 juta per meter persegi.

"Setiap tahun kenaikannya rata-rata 15 persen. Bahkan sebelum ada kebijakan Loan to Value (LTV) dari Bank Indonesia, harga tanah mengalami peningkatan sampai 30 persen," papar dia.

Menurut dia, spekulasi tanah akan tetap ada di tahun-tahun mendatang. Namun properti masih menjadi salah satu sektor favorit untuk orang membenamkan modalnya dan berharap meraup keuntungan menggiurkan.

"BI sudah meng-cap deposito tahun depan, jadi investor yang punya extra cash lebih memilih investasi di saham dan properti," ujar Timothy.

Sementara itu, Co Founder dan Managing Direktor Lamudi Indonesia Karan Khetan menambahkan, pertumbuhan properti akan melesat di luar Jakarta, seperti Balikpapan yang mencetak pertumbuhan ekonomi 10 persen atau di atas rata-rata ekonomi nasional karena ada prospek pertambangan, pariwisata.

"Saya pernah liburan di Flores dan daerahnya sangat bagus, potensial untuk pariwisata, sehingga dapat mendorong pertumbuhan dan harga properti sangat pesat. Jadi 2 sampai 3 tahun ke depan, pengembang akan meminati pasar properti di sana," cetusnya. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.