Sukses

Cara Pelindo III Dongkrak Kapasitas di Pelabuhan Tanjung Perak

Penataan ruang bongkar muat diharapkan dapat merealisasikan target 3 juta TEus arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III melakukan penataan ruang bongkar muat atau klasterisasi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dalam rangka terus meningkatkan kapasitasnya.

Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Sudjanto mengungkapkan hal ini bertujuan agar mempercepat dan meningkatkan arus peti kemas.

"Ini diharapkan target 3 juta TEUs arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak pada akhir tahun 2014 dapat tercapai," kata Djarwo, Kamis (27/11/2014).

Beberapa Terminal yang dilakukan klasterisasi tersebut diantaranya Terminal Jamrud, Nilam, Mirah dan Kalimas dioperasikan oleh Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Terminal berlian oleh PT BJTI dan Terminal Petikemas Surabaya di operasikan oleh PT TPS.

Selain peningkatan infrastruktur tersebut juga dilakukan penambahan peralatan bongkar muat seperti Container Crane (CC), Harbour Mobile Crane (HMC), RTG, Fixed Crane dan peralatan pendukung lainnya.

Penataan tata ruang bongkar muat (dedicated terminal) salah satunya diimplementasikan di Terminal Berlian yang dikhususkan hanya menangani kegiatan bongkar muat petikemas domestik.‎

Program klasterisasi terminal di Pelabuhan Tanjung Perak tersebut selain dilakukan di Terminal Berlian dan TPS juga dilakukan di Terminal lain yaitu Terminal Jamrud Utara yang khusus untuk kegiatan bongkar muat curah kering dan general cargo internasional, Terminal Jamrud Barat difungsikan untuk curah kering internasional, Jamrud Selatan untuk General Cargo dan curah kering domestik.

Sedangkan Terminal Mirah untuk kegiatan general cargo domestic, roro terminal dan project cargo. Terminal Nilam digunakan untuk petikemas domestic, curah cair dan general cargo.

Dengan semakin ditingkatkannya kapasitas pelabuhan, Djarwo mempersilahkan para pengguna jasa untuk memilih sendiri di pelabuhan mana mereka ingin bersandar.

"Silakan bersaing dalam kualitas pelayanan. Kami serahkan kepada pengguna jasa untuk langsung melakukan pembicaraan business to business dengan operator dermaga," jelasnya.

Ia juga menyatakan siap membantu untuk memberikan masukan kepada pihak pemerintah yang bertindak sebagai regulator, guna segera mempermudah  peraturan logistik. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini