Sukses

Ingin Mediasi Upah, Buruh Gagal Temui Menteri Tenaga Kerja

Para buruh ingin melakukan mediasi dengan Menteri Tenaga Kerja untuk melakukan revisi terhadap upah minimum provinsi (UMP).

Liputan6.com, Jakarta - Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan mediasi menuntut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri melakukan revisi terhadap Upah Minimum Provinsi di beberapa daerah.

Namun, ratusan buruh mengaku kecewa dengan sikap menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang enggan menemui mereka pada pertemuan kemarin.

"Kami sangat kecewa karena Menakertrans kabur dan tidak ada di tempat,"kata Sekertaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Sekjen KSPI) Muhammad Rusdi, Kamis (27/11/2014).

Rusdi mengungkapkan, Menaker kabur saat para buruh hendak melakukan aksi unjuk rasa untuk mendesak Menaker merevisi Upah Minimum di beberapa daerah di Indonesia.

"Beliau kabur ketika buruh melakukan aksi untuk menuntut revisi UMP/UMK di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Kabupaten Bogor,Kabupaten Bekasi, Kabupaten dan kota Tangerang, Kabupaten Serang,Batam,Bintan serta Sumatera Utara," kata dia.

Ia menambahkan,pihaknya (KSPI) sangat heran ketika Menaker yang diketahui gemar blusukan namun melarikan diri saat disambangi oleh para buruh di kantornya.

"Yang kami ketahui pak Menteri sering blusukan,lalu kenapa ketika buruh mendatangi kantor Kemenakertras Menterinya kabur dan tidak menemui buruh. Jelas yang selama ini dilakukannya hanyalah sebuah pencitraan belaka," cetusnya.

Kekecewaan pun kian membesar tak kala para buruh melalui perwakilannya hanya ditemui oleh pihak kementerian  sekelas direktur saja yang sama sekali tidak memiliki kewenangan lebih atas sebuah permasalahan.

"Untuk itu kaum buruh akan terus melakukan perjuangan untuk menuntut revisi KHL,UMP/UMK serta menolak kenaikan harga BBM yang terus menyengsarakan rakyat kecil dan miskin lainnya," tandasnya. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini