Sukses

Harga Anjlok, 5 Raksasa Minyak Ini Ogah Pangkas Produksi

Pertemuan OPEC tahun ini menjadi salah satu pertemuan yang paling penting karena harga minyak turun lebih dari US$ 100 per barel sejak 2008.

Liputan6.com, Wina - Harga minyak dunia jatuh ke level terendah, bahkan telah anjlok lebih dari US$ 100 per barel sejak tahun 2008. Kondisi itulah yang membuat pertemuan Organiasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan keputusan yang dikeluarkan menjadi penting.

Salah satu opsi untuk mengembalikan harga minyak yang jatuh tersebut adalah dengan cara memangkas produksi minyak di negara yang tergabung dalam OPEC. Tetapi, lima negara raksasa minyak seperti Saudi Arabia, Kuwait, Qatar yang dipimpin oleh Arab Saudi menolak hal tersebut. 

Dilansir dari CNN pada Kamis (27/11/2014), Menteri Energi Saudi Arabia yang telah cukup berpengalaman, Ali Al Naima, mengatakan bahwa mereka telah mencoba melakukan penyeimbangan terhadap pasokan minyak dunia selama hampir 2 dekade, tetapi nampaknya mereka tidak lagi akan memainkan peran tersebut.

"Arab Saudi pada dasarnya tidak bersedia untuk megatasi pasar minyak lagi," kata Fereidun Fesharaki, ketua FACTS Global Energy. "Apa yang dilakukannya sangat beralasan, normal dan sangat logis," tambahnya.

Pasalnya, ketika harga turun seperti saat ini, OPEC dan produsen non-OPEC selalu datang ke Arab Saudi dan negara teluk lainnya untuk memohon mereka memangkas produksi agar harga kembali berada pada level normal.

Produsen minyak negara Teluk yang dipimpin oleh Arab Saudi ini telah mencapai konsensus untuk tidak akan memotong produksinya dan meramalkan bahwa pasar minyak akan stabil dengan sendirinya.

Di tempat yang berbeda, Menteri Ekonomi UEA, Sultan Al Mansouri merasa tidak panik. Sebab menurutnya, selama bertahun-tahun mereka telah menciptakan cadangan uang yang kuat yang dapat mengatasi segala jenis fluktuasi harga minyak.

Jadi, tidak seperti Iran, Nigeria dan Venezuela, negara-negara Teluk menjadi kurang peduli dengan turunnya harga minyak karena mereka telah membangun jaring keuangan yang dalam untuk meredam harga minyak yang fluktuatif. (Rio/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.