Sukses

Terpuruknya Harga Minyak Bikin Wall Street Menguat Tipis

Di Wall Street, sepanjang November 2014, DJIA menguat 2,5 persen. S&P 500 mampu naik 2,5 persen dan Nasdaq terkerek 1,7 persen.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di Amerika Serikat (Wall Street) berakhir mendatar pada perdagangan hari Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta) karena menurunan besar-besaran di sektor energi yang diimbangi oleh penguatan di sektor lainnya. Namun, indeks utama Wall Street mampu berakhir menguat dalam enam minggu berturut-turut.

Mengutip Reuters, Sabtu (29/11/2014), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) naik 0,49 poin ke level 17.828,24. Indeks S&P 500 kehilangan kekuatan 5,27 poin atau 0,245 persen menjadi 2.067,56 dan Nasdaq Composite mengalami penguatan 4,31 poin atau 0,09 persen ke level 4.791,63.

Indeks utama mengalami penguatan selama enam minggu ini. Bagi S&P 500, penguatan ini merupakan rekor yang ditorehkan untuk pertama kalinya sejak November 2013.

Untuk minggu ini, DJIA naik 0,1 persen, S&P 500 menghijau 4,31 persen dan Nasdaq menguat 1,7 persen. Sedangkan sepanjang November 2014, DJIA menguat 2,5 persen. S&P 500 mampu naik 2,5 persen dan Nasdaq terkerek 1,7 persen.

Harga minyak mentah turun menjadi di bawah US$ 68 per barel satu hari setelah organisasi yang menaungi negara-negara pengeskpor minyak (OPEC) memutuskan untuk tidak memangkas produksi. Kemarin, harga minyak mengalami penurunan sebesar 7 persen, merupakan penurunan harian terbesar sejak Mei 2011, dengan harga terendah seja 2010.

"Para pelaku pasar sepertinya memilih untuk tidak bermain di komoditas minyak mentah lagi, kemungkinan besar harga minyak mentah bisa lebih rendah dari US$ 60," jelas Kepala Investasi Wilmington Trust, Delaware, Amerika Serikat, Tony Roth.

Dengan penurunan harga minyak tersebut, emiten yang bergerak di sektor energi mengalami penurunan kinerja. Denbury Resources, QEP Resources dan Newfield Exploration mengalami penurunan lebih dari 15 persen.

Namun, sebaliknya, penurunan harga minyak tersebut mendorong penguata emiten-eminten yang bergerak di sektor penerbangan dan ritel.Southwest Airlines mengalami penguatan 6,5 persen menjadi US$ 41,82, disusul oleh Delta Air Lines yang naik 5,5 percent menjadi US$ 46.67. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini